Selasa 01 Nov 2022 00:30 WIB

5 Sinyal Samar yang Muncul Sebelum Serangan Jantung

Serangan jantung kerap terjadi secara tiba-tiba.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Nyeri dada (ilustrasi). Nyeri dada merupakan salah satu gejala serangan jantung.
Foto: www.freepik.com.
Nyeri dada (ilustrasi). Nyeri dada merupakan salah satu gejala serangan jantung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan jantung merupakan keadaan darurat serius yang kerap terjadi secara tiba-tiba. Namun, pada sebagian kasus, ada beberapa pertanda yang mungkin muncul sebelum serangan jantung terjadi.

Menurut Harvard Health, ada serangkaian sensasi samar yang dapat menjadi "sinyal" bahwa serangan jantung akan terjadi. Sensasi-sensasi tersebut bisa berupa rasa nyeri, kebas, seperti dicubit, seperti ditusuk, atau rasa tidak nyaman.

Baca Juga

"(Sensasi-sensasi ini bisa muncul pada) satu atau kedua lengan, punggung, leher, rahang, atau perut," jelas Harvard Health, seperti dilansir Express, Senin (31/10/2022).

Selain sensasi-sensasi samar ini, kejadian serangan jantung juga bisa didahului oleh beberapa tanda lain. Beberapa tanda tersebut adalah sesak napas, mual atau muntah tiba-tiba, perasaan seperti akan pingsan, lelah yang tak biasa, keringat dingin, dan rasa nyeri, lemah, atau berat yang tiba-tiba pada satu atau kedua lengan.

Orang-orang yang mengalami salah satu atau beberapa gejala ini sangat dianjurkan untuk segera mencari pertolongan medis. Menurut Direktur Medis National Health Service (NHS) Prof Stephen Powis, mengenali dan mengobati serangan jantung dengan cepat bisa mencegah terjadinya ribuan kematian akibat serangan jantung.

"Cukup mudah untuk mengabaikan gejala-gejala awal (serangan jantung) karena tak selalu terasa berat," ujar Prof Powis.

Hal serupa juga diungkapkan oleh data dari NHS di Inggris. Menurut data NHS, banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka sedang mengalami serangan jantung. Kondisi ini bisa terjadi karena pasien tak mengetahui gejala serangan jantung atau mereka tak merasa keluhan yang mereka rasakan berkaitan dengan kondisi serius.

Oleh karena itu, meski tak terasa berat, Prof Powis mengimbau orang-orang untuk tak menyepelekan gejala serangan jantung yang mereka rasakan. Prof Powis juga mengingatkan bahwa tak ada kata "terlalu cepat" untuk menghubungi layanan kesehatan darurat bila mencurigai adanya gejala serangan jantung pada orang terdekat atau diri sendiri.

"Semakin cepat Anda bertindak, semakin baik peluang pemulihan totalnya," kata Prof Powis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement