Selasa 25 Oct 2022 19:22 WIB

Perlu Cek Ureum-Kreatinin untuk Tegakkan Diagnosis Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal

Dokter RSCM ungkap pasien gangguan ginjal akut datang dalam kondisi tak bisa kencing.

Anak sakit (ilustrasi). Pada kasus yang ditemui di RSCM, pasien cilik datang sudah dalam keadaan tidak ada urine sehingga dokter tidak dapat melakukan pemeriksaan kristal kalsium oksalat. Pemeriksaan kadar ureum-kreatinin pun diperlukan untuk menegakkan diagnosis gangguan ginjal akut progresif atipikal.
Foto:

Penyebab dan tata laksana pengobatan

Dr Eka menjelaskan pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap sisa sediaan obat, darah, dan urine pasien gangguan ginjal akut progresif atipikal di RSCM. Hasilnya, terdeteksi etilen glikol dan beberapa juga terdeteksi dietilen glikol. Sejumlah tata laksana pun dilakukan untuk menghilangkan senyawa tersebut.

"Setelah itu, maka kami berikan tata laksana yang sesuai untuk intoksikasi, yaitu untuk suportifnya kami berikan natrium bikarbonat," kata dr Eka.

photo
Kasus gangguan ginjal akut misterius. - (Republika)

Natrium bikarbonat berperan dalam mengoreksi asidosis dan mencegah perubahan glycolic dan asam oksalat menjadi glycolate dan oxalate. Terkait dengan intoksikasi, dr Eka mengatakan pihaknya tidak melakukan tindakan bilas lambung mengingat pasien-pasien sudah terlalu lama meminum obat yang diduga mengandung etilen glikol.

"Jadi kami memberikan natrium bikarbonat untuk mengoreksi asidosis, lemudian belakangan baru kami tahu bahwa thiamin dan piridoksin itu juga direkomendasikan sehingga kami juga memberikannya," katanya.

Selain itu, pihaknya juga memberikan obat penawar femopizole setelah mempelajari studi kepustakaan. Sementara dari sisi nefrologi untuk menghilangkan etilen glikol dan metabolitnya, pihaknya juga melakukan hemodialisis atau cuci darah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement