Senin 24 Oct 2022 19:13 WIB

Konsumsi Gula Berlebihan Bikin Pankreas Kelelahan, Picu Diabetes

Konsumsi gula tidak dilarang, namun jangan berlebihan.

Gula (ilustrasi). Makanan dan minuman yang mengandung gula sebetulnya memang dibutuhkan oleh tubuh. Akan tetapi, jika dikonsumsi secara berlebihan maka terjadi penimbunan gula atau glukosa di dalam tubuh.
Foto: Wikimedia
Gula (ilustrasi). Makanan dan minuman yang mengandung gula sebetulnya memang dibutuhkan oleh tubuh. Akan tetapi, jika dikonsumsi secara berlebihan maka terjadi penimbunan gula atau glukosa di dalam tubuh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik diabetes R Bowo Pramono mengingatkan masyarakat untuk tidak mengonsumsi makanan dan minuman manis atau dengan kandungan gula secara berlebihan. Kebiasaan itu berisiko memicu penyakit diabetes.

"Konsumsi gula tidak dilarang, tapi secukupnya. Dengan begitu, kehidupan kesehatan pankreas kita cukup dijaga sehingga tidak bisa menjadi diabetes," kata dokter dari RSUP Dr Sardjito Yogyakarta itu dalam bincang-bincang virtual pada Senin (24/10/2022).

Baca Juga

Dr Bowo mengatakan, makanan dan minuman yang mengandung gula, terutama karbohidrat, sebetulnya memang dibutuhkan oleh tubuh. Namun jika dikonsumsi secara berlebihan, terjadi penimbunan gula atau glukosa di dalam tubuh.

Dr Bowo menjelaskan ketika seseorang mengonsumsi makanan yang mengandung gula, organ pankreas akan bekerja dengan mengeluarkan insulin yang mengubah glukosa menjadi energi serta disebarkan ke seluruh sel tubuh. Insulin juga membantu mengontrol kadar glukosa dalam tubuh.

Namun, jika seseorang mengonsumsi gula terlalu tinggi atau berlebih, maka pankreas dan insulin tidak bekerja secara optimal. "Kalau pankreasnya itu mengeluarkan dan terus bekerja untuk membentuk insulin yang lebih banyak daripada biasanya, otomatis suatu saat akan lelah. Pada saat lelah itu akan terjadi diabetes," jelas dr Bowo.

Dr Bowo menganjurkan orang sehat agar melakukan cek gula darah setidaknya sebanyak satu kali dalam satu tahun. Hal tersebut mengingat masih banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya terkena diabetes dan di kemudian hari tindakan bisa terlambat apabila orang tersebut baru ke rumah sakit dalam kondisi lanjut.

"Waspada, kalau ada teman kita, saudara kita, atau kita sendiri yang mudah lapar atau makannya banyak kemudian sering berkemih, banyak minum, disertai berat badan turun. Makan banyak tapi kok badannya kurus, kita harus curiga dia diabetes. Cobalah periksa," katanya.

Dr Bowo menjelaskan pengidap diabetes bisa tampak kurus atau terjadi penurunan berat badan dikarenakan insulin tidak mampu memindahkan glukosa yang ada di dalam darah ke sel tubuh. Alhasil, sel-sel tubuh akan kelaparan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement