Dr Yogi menjelaskan, pemeriksaan lanjutan yang paling sering dilakukan adalah bone mineral densitometry (BMD) atau tes kepadatan tulang yang menggunakan teknik dual energy X-ray absorptiometry (DXA). Yang biasanya diperiksa adalah tulang bonggol paha dan tulang punggung.
Dr Yogi mengatakan, pemeriksaan dapat dilakukan di laboratorium, rumah sakit, maupun klinik yang mempunyai fasilitas BMD. Andaikan sudah terdiagnosis osteoporosis, maka harus diobati.
"Tapi kalau masih osteopenia (kepadatan tulang rendah, tapi belum bisa diklasifikasikan sebagai osteoporosis), kita mesti cegah jangan sampai jadi osteoporosis dengan memperbaiki pola makan, pola hidup, pola aktivitas, dan lain-lain. Jadi mesti nanya ke dokter bagaimana baiknya," ujar dr Yogi.
Orang-orang dengan risiko osteoporosis harus betul-betul menjaga aktivitasnya agar tidak sampai jatuh. Jangan sampai patah tulangnya.
"Sebab, kalau sampai patah, nanti bisa lebih rumit pengobatannya," kata dr Yogi.