Kamis 20 Oct 2022 15:52 WIB

Mengapa Risiko Osteoporosis Meningkat Selama Pandemi Covid-19?

Risiko osteoporosis meningkat selama pandemi Covid-19.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Patah tulang (ilustrasi). Risiko osteoporosis meningkat selama pandemi Covid-19.
Foto:

Selain itu, mengalami penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi pun bisa membuat orang berisiko osteoporosis. Begitu pula dengan obat-obatan yang dikonsumsi jangka panjang.

"Faktor risiko yang tidak bisa dikendalikan termasuk berupa usia, jenis kelamin, dan perubahan lingkungan," kata dr Lily.

Dengan adanya faktor risiko tersebut, setiap orang diharapkan berusaha mengenali dan mencegah osteoporosis sejak dini. Kalau ada faktor risiko, lakukan pemeriksaan bone mineral density (BMD) untuk memastikan osteoporosis.

Dr Lily mengatakan osteoporosis disebut silent disease karena datang tanpa gejala. Biasanya, orang baru menyadarinya ketika tinggi badan berkurang. "

Tidak ada gejala, tahu-tahu patah tulang karena jatuh akibat senggolan ringan atau terpeleset ringan," ungkap dr Lily.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement