Senin 17 Oct 2022 01:42 WIB

Suplemen Vitamin D Bagusnya Diminum di Pagi Hari, Kenapa?

Kekurangan vitamin D dapat membuat orang mengalami kurang energi dan kelelahan.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Aneka jenis suplemen vitamin (ilustrasi). Selain produk suplemen, vitamin D juga bisa didapatkan dari beberapa makanan.
Foto: www.freepik.com.
Aneka jenis suplemen vitamin (ilustrasi). Selain produk suplemen, vitamin D juga bisa didapatkan dari beberapa makanan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsumsi suplemen vitamin D dapat menjadi salah satu solusi bagi orang-orang yang kurang mendapatkan paparan sinar matahari. Menurut dokter, suplemen vitamin D lebih baik dikonsumsi di awal hari.

"(Suplemen vitamin D) sebaiknya dikonsumsi di pagi hari," ujar dokter umum Ross Perry, seperti dilansir Express, Ahad (16/10/2022).

Baca Juga

Menurut dr Perry, saran ini berkaitan dengan reaksi tubuh terhadap sinar matahari. Dr Perry mengatakan tubuh biasanya mendapatkan vitamin D yang alami dari matahari, sehingga tubuh biasanya mensintesis vitamin ini di siang hari.

"Jadi lebih baik bila dikonsumsi saat pagi," jelas dr Perry.

Dr Perry mengungkapkan bahwa sumber utama vitamin D bagi tubuh adalah matahari. Ketika defisiensi vitamin D terjadi, beberapa gejala seperti kurang energi dan kelelahan bisa muncul.

Di beberapa negara, seperti Inggris, paparan sinar matahari hanya bisa didapatkan pada periode Maret-April hingga September. Paparan sinar matahari di musim dingin umumnya tak mengandung radiasi UVB yang cukup untuk membantu kulit membuat vitamin D.

"Oleh karena itu, (orang yang tidak mendapatkan cukup vitamin D) perlu mendapatkannya dari sumber lain," ujar dr Perry.

Selain produk suplemen, vitamin D juga bisa didapatkan dari beberapa makanan. Sebagian dari makanan tersebut adalah ikan salmon, ikan haring, ikan makarel, ikan sarden, daging merah, kuning telur, hati, dan makanan yang telah difortifikasi.

"Bagi yang kekurangan zat gizi ini, meningkatkan asupan (vitamin D) juga dapat menurunkan depresi dan meningkatkan kekuatan," tutur dr Perry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement