REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika makan telur dalam jumlah cukup banyak, mungkin Anda pernah mendengar ada yang berkomentar, "awas, nanti bisulan!". Betulkah makan telur bisa menimbulkan bisul?
"Belum ada penelitian yang mendukung hal tersebut, sehingga anggapan kebanyakan telur akan menyebabkan bisulan adalah mitos," kata ahli gizi Ulva Rezatiara bertepatan dengan Hari Telur Sedunia, Jumat (14/10/2022).
Kendati demikian, Ulva tidak menampik konsumsi telur pada orang yang alergi telur bisa menimbulkan reaksi seperti gatal-gatal dan bisul di kulit. Bisul dapat timbul akibat kontak langsung dengan cairan bisul dari penderita bisul, kebersihan tubuh tidak terjaga, kekebalan tubuh lemah, dan kebiasaan mencukur bulu atau rambut.
Cara mengolah
Ulva menjelaskan kandungan gizi telur yang diolah memang sedikit berkurang dibandingkan telur mentah, tapi nilainya tidak jauh berbeda. Oleh karena itu, dia menyarankan agar telur dikonsumsi dalam keadaan matang.
Cara pengolahannya tergantung dari selera tiap individu, entah itu direbus, dipanggang, atau digoreng. Namun, dia menyarankan untuk memasak dengan api sedang agar kandungan gizi tidak banyak berkurang akibat proses pemanasan.
Putih telur
Bagi orang yang sedang menurunkan berat badan, ada kalanya putih telur menjadi bagian dari menu sehari-hari. Menyantap putih telur boleh-boleh saja asal tidak berlebihan. Sebab, kelebihan konsumsi telur bisa menyebabkan konstipasi.
"Putih telur tidak mengandung cukup serat, kelebihan asupan protein yang dapat memperberat kinerja ginjal dan tidak menutup kemungkinan akan menyebabkan alergi," ujar Ulva.
Sementara itu, mengonsumsi putih telur yang masih mentah secara berlebihan apat mengganggu penyerapan vitamin B.7. Adanya kandungan avidin pada telur mentah yang dapat mengikat vitamin B.7.