Selasa 19 Nov 2024 05:42 WIB

Konsumsi 5 Telur Setiap Pekan Beri Manfaat Dahsyat Ini untuk Lansia Wanita

Peneliti tidak menemukan hubungan signifikan antara makan telur dan lansia pria.

Rep: Gumamti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Merebus telur (ilustrasi). Telur dapat memberikan manfaat untuk kesehatan otak.
Foto: www.freepik.com
Merebus telur (ilustrasi). Telur dapat memberikan manfaat untuk kesehatan otak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebuah studi dari University of California-San Diego menemukan bahwa telur dapat memberikan manfaat untuk kesehatan otak. Para peneliti melaporkan, wanita lanjut usia yang mengonsumsi telur setiap pekan dapat mengalami penurunan fungsi kognitif lebih rendah, termasuk ingatan dan kemampuan eksekutif otak.

Temuan ini menambah bukti bahwa telur, meskipun tinggi kolesterol, sebenarnya dapat bermanfaat bagi kesehatan kognitif di antara kelompok-kelompok tertentu. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients ini meneliti sekelompok 890 orang dewasa berusia di atas 55 tahun dari studi Rancho Bernardo di California.

Para peserta mencatat konsumsi telur mereka dari 1988 hingga 1991. Peneliti juga menjalani serangkaian tes kognitif selama periode tersebut dan sekali lagi antara tahun 1992 dan 1996, yang mengukur kognisi global, fungsi eksekutif, dan memori semantik.

Ketika para peneliti menganalisis data berdasarkan jenis kelamin, mereka menemukan bahwa di antara para wanita, konsumsi telur yang lebih tinggi setiap pekan dikaitkan dengan penurunan fungsi verbal dan eksekutif yang lebih lambat, terutama dalam kategori fluency verbal. Bahkan setelah memperhitungkan faktor usia, pendidikan, gaya hidup, kadar kolesterol, dan asupan kalori dan protein masing-masing peserta, keterkaitan ini masih tetap signifikan.

Secara keseluruhan, para peneliti menemukan bahwa jumlah konsumsi telur untuk wanita lansia adalah lima butir telur per pekan. Dengan kata lain, sebutir telur per hari dapat mencegah penurunan kognitif.

"Wanita yang mengonsumsi telur dalam jumlah tertinggi akan mengalami penurunan skor kefasihan kategori 0,5 poin lebih rendah selama 4 tahun dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah mengonsumsi telur," kata para peneliti, Donna Kritz-Silverstein dan Ricki Bettencourt, dilansir Study Finds, Selasa (19/11/2024).

Sebaliknya, para peneliti tidak menemukan hubungan yang signifikan antara makan telur dan perubahan otak pada pria. Kritz-Silverstein mencatat perbedaan di antara kedua jenis kelamin ini menarik dan perlu diteliti lebih lanjut.

Alasan pasti yang menyebabkan telur bermanfaat bagi kesehatan kognitif masih belum sepenuhnya jelas, namun para peneliti menemukan beberapa petunjuk yang menjanjikan. Telur kaya akan nutrisi seperti kolin, lutein, dan zeaxanthin, yang telah dikaitkan dengan kesehatan otak. Protein berkualitas tinggi dalam telur juga dapat membantu menjaga struktur dan fungsi saraf.

Selain itu, meskipun telur mengandung kolesterol, kadar lemak jenuh berbahaya dalam telur relatif rendah dibandingkan daging. Hal ini memungkinkan telur untuk memberikan manfaat kognitif tanpa potensi kerugian yang terkait dengan makanan berkolesterol tinggi. Tim peneliti juga mencatat bahwa harga telur relatif terjangkau dan mudah didapat, sehingga menjadi cara yang murah untuk mendapatkan nutrisi penting bagi kesehatan otak.

"Kurangnya penurunan kognitif dengan konsumsi telur cukup meyakinkan dan menunjukkan bahwa meskipun memiliki kadar kolesterol makanan yang tinggi, telur tidak memiliki efek yang merugikan dan bahkan mungkin memiliki peran dalam pemeliharaan fungsi kognitif dari waktu ke waktu,” kata peneliti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement