REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musisi sekaligus pengusaha Kanye West mengecam CEO raksasa platform media sosial Mark Zuckerberg setelah penggunaan akunnya diblokir sementara. Lewat akun Instagram-nya, West diketahui sempat menyebut sesama musisi, Sean "Diddy" Combs dikendalikan oleh golongan Yahudi.
Tudingan itu disampaikan "Ye", sapaan akrab Kanye, setelah Diddy (52 tahun) memohon kepadanya agar menghentikan promosi t-shirt bertuliskan "White Lives Matter" (WLM). Kaus tersebut pertama kali ditampilkan Ye di acara YZY Paris Fashion Week pada Selasa, 4 Oktober lalu.
"Saya mencoba berbicara dengan Anda sebagai orang kulit hitam. Dan saya berbicara kepada Anda karena ini menyakiti warga kulit hitam. Berhentilah," demikian pesan tertulis dari Diddy yang diunggah Ye ke media sosial.
Ye pun menjawab, apa pun yang dituliskan Diddy kepadanya akan dia unggah ke media sosial. Lalu, Ye mengunggah komunikasi mereka di feed Instagram-nya.
Rapper 45 tahun itu menuduh Diddy dikendalikan oleh orang-orang Yahudi dengan menyebutkan permintaannya bukan permainan. "Saya menggunakan Anda sebagai contoh untuk menunjukkan kepada orang-orang Yahudi yang menyuruh Anda menelepon saya bahwa tidak ada yang bisa mengancam atau memengaruhi saya," kata Ye, seperti dikutip dari laman Ace Showbiz, Senin (10/10/2022).
Postingan tersebut kemudian dihapus oleh Meta, yang merupakan pengendali Facebook dan Instagram milik Mark Zuckerberg. Setelah melibatkan moderator firma, Ye menuliskan kecamannya di platform.
"Lihat ini, Mark. Bagaimana kamu menendangku dari Instagram. Dulu kamu adalah kawanku," kata Ye.