Seperti halnya obat apa pun yang diminum selama kehamilan, parasetamol harus digunakan hanya sesuai kebutuhan, pada dosis efektif terendah, dan untuk waktu yang sesingkat-singkatnya. Jika mengikuti ketentuan itu, tidak akan ada masalah berarti.
Pakar psikopatologi perkembangan University of Bath, Graeme Fairchild, mengatakan ibu hamil tidak perlu terlalu khawatir tentang temuan makalah tersebut. Jika memang dibutuhkan, mereka harus terus minum parasetamol karena efek yang dicemaskan belum tentu terjadi.
Fairchild mengatakan ada perbedaan samar antara dua kelompok anak dengan masalah tidur dan masalah perhatian dalam studi. Itu dapat pula dijelaskan oleh tingkat stres yang lebih tinggi pada ibu. Mereka juga lebih mungkin mengonsumsi obat bebas jenis lain.
"Paparan stres prenatal terhadap ibu bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan mental pada keturunannya dan memiliki konsekuensi untuk perkembangan otak di dalam rahim," kata Fairchild, dikutip dari laman The Sun, Kamis (29/9/2022).