6. Minyak MCT
Menurut penelitian laboratorium yang diterbitkan dalam International Journal of Molecular Sciences edisi 2015, minyak MCT atau suplemen dari minyak kelapa sawit ini ditunjukkan untuk mempersingkat kelangsungan hidup sel kanker. Itu mulai dari kanker usus besar, payudara, dan kulit manusia yang dikultur 70 persen hingga 90 persen dibandingkan dengan kontrol.
7. Pisang
Menurut studi tahun 2022 yang diterbitkan di Food Science & Nutrition, pisang merupakan sumber yang kaya akan senyawa antioksidan bioaktif, terutama flavonoid catechin dan quercetin. Antioksidan ini memperkuat mekanisme pertahanan seluler terhadap kerusakan oksidatif akibat radikal bebas, yang dapat menyebabkan kanker.
8. Kenari
Kenari punya manfaat luar biasa dalam hal mengurangi risiko terkena kanker, menurut American Institute for Cancer Research (AICR). Beberapa senyawa kunci yang ditemukan dalam kenari, terutama ellagitannins, melatonin, dan gamma-tocopherol (suatu bentuk vitamin E), tampaknya bekerja secara sinergis melalui beragam mekanisme untuk memerangi kanker.
9. Tuna
Karena sebagian aktivitas anti-inflamasinya, lemak omega-3 dari ikan tuna dapat melindungi dari berbagai jenis kanker. Asam lemak omega-3 DHA (asam docosahexaenoic) mengurangi kelangsungan hidup sel hingga 80-90 persen dan menurunkan potensi metastasis kanker ovarium.
10. Mentega
Mentega kaya akan asam linoleat terkonjugasi (CLA) dan butirat, dua jenis lemak dengan sifat antikanker, terutama yang berkaitan dengan kanker payudara dan kolorektal. Menurut tinjauan uji coba hewan dan manusia tahun 2019 yang diterbitkan di Nutrients, CLA paling efektif melawan kanker ketika dikonsumsi di awal proses karsinogenesis (pembentukan kanker).