Kemarahan tersebut akan dipahami oleh anak bahwa orang tuanya bukan tempat yang baik untuk bercerita. Menurut Vera, di saat seperti ini ayah dan ibu lebih baik memosisikan diri sebagai pendengar. Bila diminta saran, barulah memberikan pendapat.
"Remaja itu wadahnya emosi, mereka lagi belajar untuk mengelolanya. Jadi sebagai orang tua kita tampung dulu, seringnya kan orang tua langsung marahin kalau anak bercerita," katanya.
"Yang dibutuhkan itu emosinya keluar agar dia bisa berpikir dan sering kali solusinya itu datang ketika ngobrol. Ini harus dilakukan dicicil, pelan-pelan, enggak bisa langsung," ujar Vera.
Akan tetapi, bila anak sudah telanjur tertutup maka hal yang paling bisa dilakukan adalah memperbaiki hubungan antara anak dan orang tua. Ayah dan ibu juga tak bisa menyalahkan anak akan ketidakterbukaan. Pelan-pelan harus dilakukan komunikasi yang santai dan menyenangkan.
"Kalau anak yang sudah telanjur tertutup berarti kan ada koneksi yang enggak bagus antara orang tua dan anak, itu yang harus diperbaiki dan jangan langsung mengoreksi anak, anak enggak akan terima," ujar Vera.