REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara Upi mengatakan bahwa 60 persen dari film "Sri Asih" menggunakan efek khusus CGI (computer-generated imagery). "Sri Asih" merupakan film bergenre laga yang sebagian besar adegannya merupakan perkelahian. Untuk menghasilkan gambar yang spektakular layaknya film pahlawan super dibutuhkan efek khusus.
"CGI mungkin 60 persen dari filmnya. Cukup banyak, ada 1.000 shot CGI karena karena menjadi superhero dia pakai tenaga-tenaga super dan lawannya juga supervillain dan kita akan lihat final battle," ujar Upi dalam jumpa pers peluncuran trailer "Sri Asih" di Jakarta, Selasa (6/9/2022).
Proses pembuatan film "Sri Asih" memakan waktu hingga tiga tahun lantaran terpotong pandemi COVID-19. Upi mengatakan, produksi film tersebut tertunda hingga enam kali lantaran ada kru yang positif serta peraturan terkait protokol kesehatan.
Sementara itu, produser "Sri Asih" Joko Anwar mengatakan bahwa film tersebut merupakan kunci dari keseluruhan Jagat Bumi Langit. "Kalian tidak harus menunggu lama Jagat Bumi Langit akan seperti apa, karena akan diceritakan di 'Sri Asih'," kata Joko.
"Sri Asih" berkisah tentang Alana yang tidak mengerti mengapa dia selalu dikuasai oleh kemarahan, namun selalu berusaha melawannya. Alana lahir saat letusan gunung berapi yang memisahkan dia dan orangtuanya. Dia kemudian diadopsi oleh seorang wanita kaya yang berusaha membantunya menjalani kehidupan normal.
Akan tetapi, saat dewasa Alana menemukan kebenaran tentang asalnya. Dia bukan manusia biasa dan bisa menjadi kebaikan untuk kehidupan, bahkan menjadi kehancuran bila tidak dapat mengendalikan amarahnya. Film "Sri Asih" dijadwalkan tayang di bioskop pada 6 Oktober 2022.