Selasa 06 Sep 2022 07:24 WIB

Orang Bergolongan Darah O Berisiko Lebih Rendah Kena Strok di Bawah Usia 60

orang bergolongan darah O memiliki risiko 12 persen lebih rendah kena strok dini.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Orang dengan golongan darah O berisiko lebih rendah terkena strok dini. (ilustrasi)
Foto: Foto : MgRol_92
Orang dengan golongan darah O berisiko lebih rendah terkena strok dini. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para peneliti melaporkan bukti baru tentang hubungan antara golongan darah dan risiko strok dini. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa orang dengan golongan darah O memiliki risiko lebih rendah terkena strok. Namun, faktor genetik yang membuat orang di bawah usia 60 tahun berisiko terkena strok dini masih belum jelas.

Untuk itu, tim ilmuwan internasional yang dipimpin oleh dr Braxton Mitchell dari Fakultas Kedokteran University of Maryland di Baltimore, AS, menyelidiki lebih lanjut hal tersebut. Tim ini melakukan metaanalisis dari 48 penelitian terpercaya yang mengamati strok iskemik onset dini (sebelum usia 60) yang disebabkan oleh penyumbatan aliran darah ke otak. Ini mencakup peserta dari Amerika Utara, Eropa, dan Jepang, Pakistan, dan Australia.

Baca Juga

“Informasi tentang hampir 17 ribu orang dengan strok dan 600 ribu orang sehat yang sebanding dimasukkan,” demikian laporan BSH.org.uk, Senin (5/9/2022).

Varian genetik yang terkait dengan strok diidentifikasi. Hal itu menunjukkan hubungan antara strok awal dan area genom yang membawa gen yang menentukan golongan darah seseorang.

Orang pembawa variasi genetik yang memberi mereka darah tipe O lebih kecil kemungkinannya untuk terkena strok di bawah 60 tahun. Sementara mereka yang memiliki variasi genetik tipe A lebih mungkin mengalaminya. Efek ini lebih kuat terkait dengan strok onset dini dibandingkan strok onset lambat.

Dalam analisis lebih lanjut dari golongan darah yang sebenarnya, penelitian ini mengonfirmasi studi sebelumnya yang menunjukkan bahwa orang dengan strok dini lebih kecil kemungkinannya untuk memiliki golongan darah O. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa mereka yang bergolongan darah A berada pada risiko tertinggi terkena strok dini.

Baik strok awal dan akhir juga lebih mungkin terjadi pada orang dengan golongan darah B. Mereka yang bergolongan darah A memiliki risiko 18 persen lebih tinggi mengalami strok dini dibandingkan orang dengan golongan darah lain. Lalu mereka yang bergolongan darah O memiliki risiko 12 persen lebih rendah.

“Dan dalam menghubungkan risiko sebagian besar golongan darah A,” kata Mitchell.

Rekan penulis Profesor Jennifer Juhl Majersik dari University of Utah mengatakan, studi ini memperdalam pemahaman tentang perkembangan dan perubahan awal strok. Hal ini juga dapat mengarah pada perawatan pencegahan yang ditargetkan untuk strok onset dini, yang dapat menghasilkan lebih sedikit kecacatan selama tahun-tahun paling produktif manusia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement