Senin 05 Sep 2022 21:27 WIB

Pengidap Diabetes Rentan Alami Gejala Berat Jika Kena Cacar Monyet

Pengidap diabetes mengalami perubahan dari sel kekebalan hingga rentan terinfeksi.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Seorang dokter menunjukkan luka di tangan pasien yang disebabkan oleh cacar monyet di rumah sakit Arzobispo Loayza di Lima, Peru, Selasa, 16 Agustus 2022. Pengidap diabetes berisiko mengembangkan gejala parah ketika terinfeksi virus cacar monyet.
Foto:

Meskipun pengidap diabetes terpapar virus cacar monyet, harapan sembuh dan pulih tetap ada. Hanya saja, perlu dilakukan upaya untuk menstabilkan kadar gula darah ketika menjalani pemulihan.

Kadar gula yang tinggi tidak terkontrol ada kaitannya dengan penurunan kekebalan tubuh. Dengan mengontrol kadar gula maka kekebalan tubuh akan menjadi pulih sehingga tidak mudah terkena infeksi yang lain.

Dr Jeffri mengatakan perlu juga dilihat apakah pengidap diabetes tersebut sudah mengalami komplikasi pada organ-organ tubuh lainnya. Kalau terjadi komplikasi atau komorbid, hal ini dapat menyebabkan pengidap diabetes lebih sulit dan lebih lama waktu yang diperlukan untuk pulih dibanding biasanya.

"Hal ini disebabkan adanya gangguan fungsi pada organ-organ dalam sebagai collateral damage, adanya kerusakan ini menyebabkan pemulihannya biasanya lebih lama," ujarnya.

Ketika pengidap diabetes terpapar cacar monyet, penanganan yang dilakukan adalah sama hal nya dengan pasien-pasien tanpa diabetes. Hanya saja, pada pengidap diabetes penanganan harus dilakukan juga secara simultan dan segera mengupayakan untuk mengontrol kadar gula darah.

Dr Jeffri mengatakan upaya ini penting untuk untuk menghindari lonjakan jumlah sel yang rentan mengalami kerusakan lanjutan akibat infeksi cacar monyet. Cacar monyet pada pengidap diabetes diatasi secara bersamaan dengan pemberian antivirus dan insulin untuk menurunkan kadar gula darah tinggi.

"Bila gejala klinis mendukung dan gula darah tinggi di atas 250, gula darah tinggi ini harus cepat diatasi untuk mencegah agar tidak terjadi komplikasi ke organ-organ lain," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement