REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Pernyataan terbaru yang bersumber dari orang dalam Warner Bros menyebut ada sejumlah pihak di studio yang punya ganjalan terkait film Justice League versi Zack Snyder atau yang biasa dikenal The Snyder Cut. Menurut mereka, sinema itu sebaiknya tidak pernah dibuat.
"Secara pribadi, orang dalam studio menyesalkan adanya Zack Snyder’s Justice League yang seharusnya tidak pernah terjadi," kata sumber tersebut, dikutip dari laman Movieweb, Rabu (31/8/2022).
Film Zack Snyder's Justice League tayang pada Maret 2021. Itu adalah versi lain dari film Justice League yang dirilis pada 2017 berdasarkan penyuntingan sutradara Zack Snyder.
Sumber itu mengeklaim sejumlah orang di Warner Bros menganggap pembuatan dan perilisan The Snyder Cut merupakan kesalahan besar. Pasalnya, itu membuat penggemar yang pro dengan versi tersebut kian mengakar.
Pascaperilisan Justice League, banyak penggemar mendukung kampanye besar-besaran dengan tagar #ReleaseTheSnyderCut. Penggemar berat DC Extended Universe (DCEU) menyerukan supaya studio merilis The Snyder Cut.
Warner Bros Pictures mengalah, dan kemudian menganggarkan 70 juta dolar AS (sekitar Rp 1,03 triliun) untuk penggarapan Justice League versi Snyder. Semula, itu dianggap sebagai hal yang bakal memuaskan penggemar.
"Alih-alih menenangkan kampanye daring yang tak henti-hentinya untuk #ReleasetheSnyderCut, film hanya semakin menguatkan basis penggemar "Snydervers" yang bertentangan dengan kepemimpinan di studio pada umumnya dan di DC pada khususnya," ungkap sumber tersebut.
Selain itu, muncul laporan yang mengklaim bahwa kampanye media sosial silam rupanya penuh dengan bot. Berdasarkan laporan itu, setidaknya ada 13 persen akun palsu yang digunakan untuk membahas rilisan The Snyder Cut.
The Snyder Cut memang mendapat penerimaan jauh lebih baik dibandingkan Justice League rilisan 2017. Akan tetapi, studio pada akhirnya tetap menyebutnya sebagai film yang tidak sesuai.
Saat ini, tidak ada rencana lebih lanjut untuk kelanjutan "Snyder-Verse" alias film-film DC dari visi Snyder. Hal itu disampaikan pejabat eksekutif DC, Jim Lee, yang menyatakan tengah mengembangkan proyek DC lain.
"Saya pikir itu (The Snyder Cut) adalah visi Zack yang terwujud, dan itu adalah kisah yang sangat memuaskan, tetapi tidak ada rencana untuk proyek lanjutan terkait materi itu," ujar Lee pada Juli 2022.
Tentu saja, ini tidak akan menghentikan penggemar Snyder terus berharap sang sineas dilibatkan kembali untuk menyelesaikan kisah yang dia mulai. Versi kisah tokoh-tokoh DC ala Snyder pun diyakini lebih membuat penggemar bersemangat.
Dalam beberapa kesempatan, Snyder memberi tahu penggemar bayangan kisah dalam benaknya terkait lanjutan petualangan Justice League. Itu semua dia anggap bisa dikemas dalam empat atau lima film.
Salah satunya, Snyder ingin membuat putra dari Superman dan Lois Lane menjadi sosok Batman baru. Dia juga berharap bisa membuat film reboot gaya serupa sinema animasi Flashpoint.
Bagi penggemar yang ingin menonton film The Snyder Cut masih bisa mengaksesnya di HBO Max atau melakukan pembelian dalam format 4K Ultra HD, Blu-ray, dan DVD. Itu mungkin jadi karya terakhir Snyder di DC.
Meski demikian, masih ada beberapa sinema mendatang di DCEU yang melanjutkan "warisan" cerita versi Snyder. Sebut saja Aquaman and the Lost Kingdom, The Flash, dan Wonder Woman 3.