Para ahli melihat penetrasi nikotin melalui kulit tikus. Mereka menemukan bahwa kontak kulit langsung mengakibatkan akumulasi dan sirkulasi dalam tubuh selama tujuh hari setelah paparan kulit dihentikan.
Petugas medis mengatakan bahwa menghirup dan paparan asap semuanya bisa merugikan kesehatan. Bahkan, paparan kumulatif ini bisa berkontribusi pada peningkatan risiko kanker.
"Rute paparan kulit berkontribusi signifikan terhadap asupan TSNA pada tingkat yang dapat dibandingkan atau bahkan lebih tinggi dari inhalasi," kata Tang.
Rekan penulis, Neal Benowitz, mengatakan bahwa temuan ini menggambarkan potensi dampak kesehatan dari asap rokok, yang tidak hanya mengandung TSNA tetapi ratusan bahan kimia lainnya. Beberapa di antaranya juga dikenal sebagai karsinogen.