Ahad 21 Aug 2022 05:05 WIB

Studi Ungkap Hubungan Kanker Payudara dan Bahan Kimia Pada Sampo

Jumlah bahan kimia dalam dosis rendah pada sampo juga berbahaya.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Jumlah bahan kimia dalam dosis rendah pada sampo juga berbahaya.
Foto: www.freepik.com.
Jumlah bahan kimia dalam dosis rendah pada sampo juga berbahaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi baru telah mengungkap hubungan antara kanker payudara dan bahan kimia yang ditemukan dalam sampo, sabun, body lotion dan produk kecantikan lainnya. Studi sebelumnya telah mengaitkan paraben dengan penyakit ini, tetapi penelitian baru menunjukkan jumlah bahan kimia dalam dosis rendah juga bisa berbahaya.

Pusat penelitian yang berbeda di seluruh AS menemukan bahwa paparan bahan kimia ini bisa berbahaya, terutama saat pubertas dan selama kehamilan. Paraben mendorong produksi estrogen, yang meniru hormon estradiol yang terjadi secara alami. Baik estradiol dan estrogen telah dikaitkan dengan kanker payudara dan masalah reproduksi.

Baca Juga

“Meskipun paraben diketahui meniru efek pertumbuhan estrogen pada sel kanker payudara, beberapa ahli menganggap efeknya terlalu minim untuk menyebabkan kerusakan. Tapi anggapan itu mungkin keliru, jika paraben dikombinasikan dengan agen lain yang mengatur pertumbuhan sel,” kata peneliti utama Dale Leitman, seorang ginekolog dan ahli biologi molekuler, seperti dilansir dari Daily Record, Sabtu (20/8/2022).

Studi ini meneliti beberapa bahan kimia peniru hormon yang sering digunakan oleh banyak orang dan bagaimana mereka dapat berinteraksi.

“Meskipun penelitian ini berfokus pada paraben, ada kemungkinan juga bahwa potensi peniru estrogen lainnya telah diremehkan oleh pendekatan pengujian saat ini,” kata rekan penulis, Chris Vulpe.

Catherine Priestley, Spesialis Perawat Klinis di Breast Cancer Care, mengatakan bahwa ini adalah penelitian yang sangat awal. Studi lebih lanjut yang ekstensif diperlukan untuk membangun pemahaman yang utuh tentang hubungan antara paraben dan risiko kanker payudara.

“Penting bagi wanita untuk mengingat bahwa meskipun mengubah gaya hidup dapat membantu mengurangi risiko, mereka tidak dapat mencegah kanker payudara sepenuhnya,” kata Priestley.

“Ada dua faktor risiko utama kanker payudara yang ada di luar kendali kita: menjadi perempuan dan bertambah tua,” tambah dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement