REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Layanan streaming Disney berhasil menyalip Netflix dalam jumlah pelanggan. Disney mengatakan sekarang memiliki 221,1 juta pelanggan di tiga platform streaming pada 2 Juli. Jumlah tersebut membuat dia berhasil mengalahkan Netflix yang dikabarkan telah kehilangan pelanggan.
Perusahaan yang juga mempunyai platform Hulu dan ESPN+ yang berfokus pada olahraga mengatakan permintaan untuk produk Disney+ tetap kuat. Lockdown pandemi memberikan dorongan untuk layanan streaming seperti Disney. Namun, pelonggaran pembatasan Covid-19 tampaknya tidak mencegah menarik pelanggan baru.
Perusahaan menambahkan 14,4 juta akun Disney+ pada kuartal tersebut, banyak di antaranya di luar Amerika Serikat (AS). Jumlah tersebut lebih banyak dari perkiraan para analis.
Akhir tahun ini perusahaan akan meluncurkan layanan baru yang didukung iklan dan akan dikenakan biaya berlangganan sebesar 7,99 dolar AS. Biaya untuk layanan bebas iklan akan naik menjadi 10,99 dolar AS per bulan. Sementara untuk layanan yang didukung iklan di luar AS akan diberlakukan pada tahun depan.
“Kami berada dalam posisi kuat dengan rekor komitmen periklanan di muka," kata kepala eksekutif Bob Chapek kepada analis dalam panggilan konferensi untuk membahas hasil keuangan perusahaan, dilansir BBC pada Jumat (12/8/2022).
Eksekutif memperkirakan kerugian akan mencapai puncaknya tahun ini. Total pendapatan pada periode April-Juni melonjak 26 persen dari tahun lalu yang mendorong laba menjadi 1,5 miliar dolar AS.
Saham perusahaan melonjak lebih dari enam persen dalam perdagangan setelah perusahaan membagikan hasilnya. Analis di PP Foresight Paolo Pescatore menyebut hal ini sebagai momen penting dalam perang streaming. Dia mengatakan Disney memiliki lebih banyak ruang untuk tumbuh daripada saingannya, Netflix.
Netflix kehilangan hampir satu juta akun pada kuartal terakhir sehingga total pelanggannya mencapai 220,67 juta. “Dengan tegas menggarisbawahi keyakinan saya bahwa Disney berada pada fase pertumbuhan yang berbeda dengan Netflix. Masih ada jutaan pengguna yang harus diakuisisi karena terus berkembang ke pasar baru,” ujar dia.