Kamis 11 Aug 2022 16:56 WIB

Waspada, Infeksi Bakteri Ini Jadi Faktor Terkuat Terkena Kanker Perut

Kanker perut dianggap menjadi penyakit yang mengancam jiwa.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Kanker perut dianggap menjadi penyakit yang mengancam jiwa.
Foto: www.flickr.com
Kanker perut dianggap menjadi penyakit yang mengancam jiwa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanker perut juga dikenal sebagai kanker lambung adalah penyakit langka yang baru menyerang lebih dari 26 ribu pasien setiap tahun. Seringkali terdiagnosa pada tahap lanjut, kanker ini dianggap sebagai penyakit yang mengancam jiwa.

Kini, para ahli mengungkap satu faktor risiko yang dapat secara signifikan meningkatkan kemungkinan kanker perut. Dengan mengobatinya, Anda mungkin dapat memangkas risiko.

Baca Juga

Banyak faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko kanker perut termasuk obesitas, penyakit refluks gastroesofagus, gastritis, dan riwayat keluarga kanker perut. Selain itu, pilihan gaya hidup tertentu juga dapat berperan, seperti merokok, serta konsumsi makanan yang tinggi asin atau makanan yang diasap atau rendah buah dan sayuran.

Meskipun salah satu faktor di atas dapat meningkatkan risiko kanker perut, ada satu faktor dianggap sebagai faktor penyumbang terbesar. Terinfeksi bakteri Helicobacter pylori (H pylori) adalah faktor risiko terkuat yang diketahui untuk kanker perut yang merupakan penyebab utama kedua kematian terkait kanker di seluruh dunia, merujuk pada studi 2010 dalam jurnal Clinical Microbiology Reviews (CMS).

Namun demikian, memiliki infeksi H pylori tidak berarti Anda akan terkena kanker perut atau penyakit lainnya. Faktanya, kira-kira 50 persen populasi dunia telah terinfeksi oleh bakteri tersebut dan hanya sebagian kecil yang berkembang menjadi kanker perut. Namun, jika tidak diobati, sistem kekebalan tubuh tidak dapat melawan infeksi khusus ini dengan sendirinya.

"Begitu H pylori menjajah lingkungan lambung, itu bertahan seumur hidup inang, menunjukkan bahwa respons imun inang tidak efektif dalam membersihkan bakteri ini," tulis penulis penelitian seperti dilansir BestLife, Kamis (11/8/2022).

Pada mereka yang mengembangkan kanker akibat infeksi H pylori, para ahli mengatakan peradangan sering menjadi penyebabnya. Seluruh proses risiko kanker perut yang terkait dengan H pylori adalah salah satu peradangan

"Dengan H pylori, Anda akan mengalami infeksi yang menyebabkan peradangan, kemudian sembuh, dan kedepannya akan memicu lebih banyak peradangan. Seiring waktu, siklus regenerasi sel yang konstan ini dapat mengakibatkan kanker,” tulis Patrick Lynch, seorang ahli gastroenterologi di Internal Medicine di University of Texas MD Anderson Cancer Center.

Mayoritas individu yang terinfeksi mengembangkan peradangan kronis. Dia mencatat pembawa H pylori jangka panjang secara signifikan meningkatkan risiko pengembangan penyakit spesifik lokasi.

Beberapa hal dapat membantu mencegah infeksi H pylori, termasuk mencuci tangan secara teratur terutama hendak makanan, menjaga nutrisi yang tepat untuk mencegah anemia defisiensi besi, dan makan lebih banyak sayuran, seperti brokoli dan kubis.

Jika Anda mengalami masalah pencernaan kronis termasuk gangguan pencernaan, sakit perut, kembung, atau keinginan terus-menerus untuk bersendawa, konsultasikan dengan dokter. Jika Anda didiagnosa terinfeksi H Pylori, dokter akan mendiskusikan kemungkinan pengobatan, yang mungkin terdiri dari antibiotik, penghambat asam, dan penghambat histamin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement