Andaikan ada virus yang bertahan hidup dalam tablet, maka bisa dipastikan itu terjadi karena adanya kontaminasi inang, entah manusia ataupun hewan yang terinfeksi virus machupo. Meski begitu, peluang kontaminasi virus dalam proses produksi obat tetap sangat kecil.
Pasalnya, menurut Prof Endang, produksi obat berlangsung melalui proses kontrol kualitas yang berlapis oleh perusahaan farmasi. Selama proses produksi terdapat sampling obat untuk menjaga produk, baik saat pencampuran, membentuk tablet, dan setelah jadi tablet.
Prof Endang mengimbau masyarakat tidak khawatir berlebihan dalam mengonsumsi parasetamol. Sebab, pesan berantai soal virus machupo cuma hoaks dan belum ada kajian ilmiah membuktikan keberadaan virus machupo dalam parasetamol.