REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berberine merupakan senyawa alkaloid isoquinoline yang berasal dari akar tanaman, seperti goldenseal dan berberis. Zat kimia dengan rasa pahit ini juga dijuluki sebagai "Ozempic alami" oleh banyak influencer TikTok.
Melalui media sosial tersebut, para influencer mempromosikan berberine sebagai Ozempic alami karena zat tersebut membantu mereka menurunkan berat badan. Video-video mengenai berberine di TikTok tampak mendulang popularitas dan telah ditonton sebanyak jutaan kali.
Ozempic merupakan merek dagang untuk obat semaglutide yang ditujukan bagi penyandang diabetes tipe 2. Obat ini bekerja dengan cara mengimitasi hormon alami bernama glucagon-like peptide-1 (GLP-1).
Dalam pengelolaan diabetes tipe 2, keberadaan GLP-1 sangat penting karena dapat membantu tubuh memproduksi insulin. Dengan begitu, kadar gula darah bisa teregulasi dengan lebih baik.
Belakangan ini, Ozempic tak hanya dikenal sebagai obat untuk diabetes tipe 2, tetapi juga penurun berat badan. Alasannya, kinerja Ozempic yang mengimitasi GLP-1 bisa menurunkan rasa lapar dan membuat pengonsumsinya merasa kenyang.
Minat yang besar terhadap Ozempic membuat pasokan obat ini sempat menjadi sangat terbatas. Kala itu, orang-orang yang menggunakan Ozempic untuk menurunkan berat badan mulai mencari alternatif lain. Salah satu dari alternatif tersebut adalah suplemen berberine, seperti ekstrak berberine.
Secara tradisional, ekstrak berberine kerap digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan dan merawat infeksi. Biasanya, ekstrak berberine dikonsumsi dengan cara diminum dalam bentuk bubuk, kapsul, atau tablet.
Akan tetapi, ekstrak berberine sebenarnya berbeda dengan Ozempic. Berdasarkan studi klinis, penggunaan berberine hanya dapat memicu sedikit penurunan berat badan pada orang-orang obesitas.
Temuan dari berbagai studi tersebut juga belum bisa dikatakan meyakinkan karena sebagian besar merupakan studi berskala kecil dan memiliki kualitas yang beragam. Bukti paling kuat berasal dari dua meta analisis, yaitu studi yang menganalisis temuan dari beragam studi lain.
Temuan tersebut menunjukkan bahwa konsumsi berberine sekitar 300-3000 mg per hari secara oral berkaitan dengan penurunan indeks massa tubuh (IMT), lingkar pinggang, dan juga penurunan berat badan sekitar 3 kg. Hasil paling signifikan terlihat pada wanita dengan IMT di atas 30 dengan dosis berberine yang dikonsumsi minimal 1.000 mg per hari selama setidaknya tiga bulan.
Beragam studi terhadap berberine juga hanya dilakukan pada individu gemuk atau obesitas. Oleh karena itu, belum diketahui apakah efek penurunan berat badan juga bisa terjadi pada individu yang tidak gemuk atau obesitas. Belum diketahui pula apa yang mungkin terjadi pada berat badan bila berberine tak lagi konsumsi.
Saat ini, ekstrak berberine dijual sebaga suplemen yang dapat dibeli secara bebas atau over the counter (OTC). Meski dijual sebagai OTC, bukan berarti ekstrak berberine selalu aman.