Sabtu 30 Jul 2022 05:00 WIB

Hipertensi Bisa Serang Anak Sejak Umur 6, Faktor Ini Pencetusnya

Hipertensi dulu hanya dikaitkan dengan orang dewasa.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Anak bermain ponsel (ilustrasi). Hipertensi dan obesitas pada masa kanak-kanak secara bertahap dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan strok di kemudian hari.
Foto:

Tekanan darah tinggi yang dikenal sebagai pembunuh diam-diam dulu hanya dikaitkan dengan orang dewasa. Ketika pengukuran tekanan darah menunjukkan hipertensi, riwayat medis dan pemeriksaan fisik dapat menentukan penyebab potensial dan mengidentifikasi perilaku.

Tanda-tanda hipertensi antara lain sakit kepala, mimisan, vertigo, gangguan penglihatan, kinerja sekolah rendah, kesulitan perhatian, sesak napas, nyeri dada, jantung berdebar, dan pingsan. Pada tahap awal, pengobatan hipertensi anak harus fokus pada edukasi dan perubahan perilaku.

Jika target penurunan tekanan darah tidak tercapai, obat dosis rendah tunggal harus diberikan. Jika satu obat tidak efektif, dosis kecil dua obat mungkin diperlukan.

Tim peneliti mengimbau agar instansi kesehatan masyarakat memprioritaskan pencegahan dan penanganan hipertensi pada anak dan remaja. Misalnya dengan kampanye untuk meningkatkan kesadaran akan risiko tekanan darah tinggi pada generasi muda dan dampak positif dari gaya hidup sehat termasuk aktivitas fisik, makanan bergizi, diet rendah garam dan gula, dan tidak merokok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement