Itu karena mereka tidak menyukai naskah aslinya. Namun, naskah pilihan itu tidak disukai Marvel.
"Lalu datanglah hari pertama syuting, dan Marvel membuang naskah yang telah kami kerjakan dan berkata, 'Tidak, itu tidak bagus. Harus ini dan itu'," ujar Bridges.
Bridges mengatakan Favreau menghubungi teman-teman penulis naskah untuk mendapatkan saran tentang naskahnya. "Itu membuat saya benar-benar gila sampai saya membuat sedikit penyesuaian di otak saya yaitu, 'Jeff, santai saja. Anda membuat film pelajar senilai 200 juta dolar AS (sekitar Rp 3 triliun). Santai saja dan bersenang-senanglah’," kata Bridges.
Bridges senang karena proyek itu berhasil, apalagi dia bisa bermain dengan dua seniman luar biasa. Bridges kemudian menyebut Iron Man sebagai film Marvel terbaik.