Rabu 20 Jul 2022 17:22 WIB

Hindari Sikap Ini Jika tak Ingin Dicap Orang Tua Toxic

Beberapa ucapan orang tua berpotensi menyebabkan masalah kesehatan mental bagi anak.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Sikap yang harus dihindari orang tua agar tidak dicap toxic parents. (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Sikap yang harus dihindari orang tua agar tidak dicap toxic parents. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak semua hubungan antara anak dan orang tua berjalan harmonis. Ada beberapa yang memiliki hubungan tidak baik selama hidup mereka.

Peraturan terlalu ketat yang diterapkan orang tua bisa menjadi hal yang justru membahayakan. Dalam sebuah video baru-baru ini, Youtuber sekaligus terapis keluarga berlisensi, Kati Morton, membagikan beberapa tanda rahasia dari pola asuh yang beracun (toxic). Berikut 10 tanda peringatan yang sebaiknya dihindari oleh orang tua, seperti dikutip dari laman Men's Health, Rabu (20/7/2022):

Baca Juga

1. Sering bertanya: "Apakah kamu tahu semua yang telah aku lakukan untukmu?"

Pertanyaan semacam ini adalah sesuatu yang dapat digunakan orang tua untuk membuat anak merasa bersalah, atau seolah-olah mereka adalah beban. Anak seolah punya hutang budi kepada orang tua. Padahal, ini biasanya merupakan cerminan dari frustrasi atau ketidakpuasan orang tua.

2. Suka mengatakan: "Kamu benar-benar mengecewakan”.

Mendengar kalimat seperti ini dari orang yang sejatinya merupakan terpenting bagi anak, akan menghancurkan mereka. Morton mengatakan, kalimat seperti itu berpotensi menyebabkan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.

3. Mengomentari penampilan secara negatif

Banyak anak yang merasa citra diri mereka dipengaruhi oleh kacamata orang tua. Anak bisa mengalami gangguan makan dan citra tubuh yang buruk.

4. Memperlakukan anak seperti perpanjangan orang tua

"Ini bisa menjadi sangat umum ketika kita memiliki orang tua yang narsistik," kata dia. Pikiran bahwa Anda ingin melakukan sesuatu sendiri, membuat keputusan sendiri dan mandiri membuat orang tua yang narsis merasa mereka tidak penting.

5. Tidak mengizinkan privasi

Entah itu membaca buku harian atau memeriksa telepon, orang tua terkesan tidak percaya dan kerap mengawasi setiap aspek kehidupan anak. Dengan bersikap demikian, orang tua secara otomatis akan menganggap bahwa anak itu melakukan sesuatu yang buruk.

6. Memaksakan ambisi mereka pada anak

Orang tua narsis mungkin ingin anak mereka mengikuti jejak mereka atau mengejar mimpi yang tidak dapat mereka lakukan. Pemikiran dan tindakan semacam ini tidak melibatkan kehendak bebas. Itu justru berarti bahwa nilai dan cinta kepada anak menjadi bersyarat. Anak hanya melakukan apa yang diinginkan orang tua.

7. Menahan perhatian sebagai bentuk hukuman

"Semua orang terhubung untuk koneksi dan cinta perhatian dan kasih sayang adalah kebutuhan dasar manusia," kata Morton. Jadi jika orang tua menahannya, maka itu tampak sebagai sesuatu yang bersyarat. Dia menambahkan, ini juga menunjukkan betapa tidak kompetennya orang tua yang beracun dalam berkomunikasi.

8. Tidak pernah meminta maaf

Orang tua tidak sempurna dan ada kalanya membuat kesalahan. Dengan meminta maaf, ortu mengajari anak-anak cara menangani konflik secara sehat. Selain itu, meminta maaf kepada seorang anak membuat mereka sadar akan harga diri dan nilai mereka sendiri.

9. Membuat perbandingan dengan anak lain

Membandingkan satu orang dengan yang lain tidak akan pernah sehat. Hal ini bisa sangat merusak ketika dilakukan pada saudara kandung, karena menciptakan lebih banyak persaingan dibandingkan persahabatan.

10. Sering mengucapkan: "Kami melakukan ini untuk kebaikanmu sendiri."

Mengucapkan kalimat ini akan menutup segala jenis percakapan produktif tentang apa yang sedang terjadi atau memungkinkan anak untuk mengajukan pertanyaan. "Itu juga mengasumsikan orang tua selalu tahu apa yang benar dan terbaik," kata Morton. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement