Selasa 19 Jul 2022 19:22 WIB

Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Bikin Kolesterol Melonjak

Pola hidup sedentari atau tidak aktif bisa menurunkan kolesterol baik.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Kebiasaan sehari-hari yang bisa menyebabkan kadar kolesterol melonjak (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Kebiasaan sehari-hari yang bisa menyebabkan kadar kolesterol melonjak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kolesterol tinggi bisa meningkatkan risiko beragam masalah kesehatan serius, mulai dari penyakit jantung, strok, hingga serangan jantung. Kolesterol tinggi bisa dipicu oleh beberapa kebiasaan sehari-hari.

"Ketika kolesterol Anda tinggi, kelebihan kolesterol dalam tubuh Anda akan menumpuk di arteri," ujar Jaime Burkle MD seperti dilansir Eat This Not That, Selasa (19/7/2022).

Baca Juga

Tes kolesterol biasanya memberikan gambaran mengenai kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan kolesterol total. Kolesterol LDL dikenal pula sebagai kolesterol jahat. Kolesterol LDL perlu dijaga dalam kadar yang rendah agar tak memunculkan masalah kesehatan.

"Sebaliknya, kolesterol HDL baik untuk Anda, Anda perlu (kolesterol HDL) dalam kadar yang tinggi," kata Burkle.

Sedangkan kolesterol total merupakan hasil perhitungan yang didasarkan pada kadar kolesterol LDL dan HDL. Kadar kolesterol total juga sebaiknya tidak terlalu tinggi.

"(Bila kolesterol total) sedikit tinggi karena HDL Anda tinggi, maka biasanya itu tidak masalah," ujar Burkle.

Bagi orang-orang yang sudah memiliki plak di arteri mereka atau orang-orang yang memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskular, kadar kolesterol LDL sebaiknya dijaga di bawah 70 mg/dl. Bagi orang-orang tanpa faktor risiko, kadar kolesterol LDL yang disarankan adalah di bawah 100 mg/dl.

"Orang-orang berusia 40-75 tahun yang hidup dengan diabetes dan memiliki kadar LDL 70 atau lebih mungkin akan membutuhkan obat-obatan," kata Seth Shay Martin MD MHS.

Kolesterol tinggi pada dasarnya bisa dipicu oleh berbagai faktor. Sebagian dari faktor tersebut adalah kebiasaan-kebiasaan yang cukup umum ditemukan dalam keseharian. Berikut ini adalah tiga kebiasaan yang bisa menyebabkan kolesterol tinggi dan patut dihindari:

1. Menerapkan hidup sedentari

Seperti dilansir American Heart Association, pola hidup sedentari atau tidak aktif bisa menurunkan kadar kolesterol HDL atau kolesterol baik. Padahal, kolesterol HDL berperan dalam menghilangkan kolesterol jahat dari arteri.

Selain itu, pola hidup sedentari juga dapat meningkatkan beberapa risiko masalah kesehatan lain, seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan kanker. Erin Donnelly Michos MD MHS menambahkan, perilaku sedentari bisa meningkatkan risiko kematian, baik karena penyakit jantung atau masalah kesehatan lain.

Untuk menghindari pola hidup sedentari, biasakan untuk melakukan latihan fisik setidaknya 30 menit per hari. Latihan fisik ini bisa berupa jalan kaki, berenang, hingga bersepeda.

2. Makan berlebih

Konsumsi makanan yang tinggi lemak secara berlebihan bisa meningkatkan risiko terjadinya kolesterol tinggi. Di saat yang sama, kebiasaan tersebut juga bisa memicu terjadinya kegemukan dan obesitas. Kegemukan dan obesitas diketahui berkaitan erat dengan kadar kolesterol LDL yang tinggi.

3. Merokok

Kebiasaan merokok juga sangat berkaitan dengan tingginya kadar kolesterol LDL. Tak hanya itu, kebiasaan merokok juga bisa mengganggu kesehatan jantung, otak, hingga paru-paru. Kebiasaan merokok bisa melipatgandakan berbagai faktor risiko masalah kesehatan yang dimiliki oleh seseorang.

"Anda merokok dan Anda mempunyai kolesterol tinggi, Anda kini memiliki risiko yang berlipat ganda. Anda merokok, Anda memiliki tekanan darah tinggi, dan Anda memiliki kolesterol tinggi, (faktor risiko) terus bertambah," ujar Leslie Cho MD yang merupakan seorang ahli kardiologi.

Cho mengimbau agar orang-orang menjauhi rokok dan berhenti dari kebiasaan merokok. Menjauhi rokok tak hanya membawa kebaikan bagi kesehatan diri sendiri, tetapi juga bagi anak-anak dan kualitas hidup. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement