Selasa 19 Jul 2022 11:01 WIB

Capaian Tengah Digenjot, Apa Efek Samping Vaksin Booster?

Di tengah gelombang lima Covid-19, Inggris gencarkan vaksinasi booster.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Penyuntikan vaksin booster Covid-19 (Ilustrasi). Inggris memperpanjang program vaksin booster untuk usia 50-an tahun ke atas.
Foto:

Kissler adalah salah satu dari beberapa ilmuwan yang memperkirakan Covid-19 akan menjadi penyakit musiman pada April 2020 yang akan melonjak hingga akhir 2025. Pada saat itu, Kissler mengatakan dirinya berharap Covid-19 hanya menjadi penyakit musim dingin. Kini, dia menyatakan kondisinya telah berubah.

"Kita berada di lanskap yang berbeda sekarang. Fakta bahwa kita memiliki rangkaian varian yang begitu cepat adalah hal yang paling mengejutkan, dan itu mengubah cara gelombang kasus terlihat," kata dia.

photo
Sudah divaksinasi, orang masih bisa kena Covid-19. - (Republika)

Kissler bukan satu-satunya yang terkejut dengan perubahan pola Covid-19. Profesor dari Imperial College London, Peter Openshaw, ada gelombang berurutan.

"Gelombang kasus Covid-19 sebenarnya menjadi lebih sering dengan satu gelombang menumpuk di atas yang lain," ujar dia.

Vaksin adalah bagian dari tindakan penyeimbangan yang kompleks dalam mengelola virus. Vaksin memberikan perlindungan dari penyakit, tetapi kurang efektif dalam mencegah penyebarannya.

Profesor pediatri di University of Bristol, Adam Finn, mengatakan vaksinasi menjadi salah satu alat menghentikan orang tua dari kematian. Namun, menurut dia, vaksinasi setiap tiga bulan tidak layak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement