REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter Spesialis Penyakit Dalam Ari Fahrial Syam menjelaskan, operasi bariatrik bertujuan untuk mengecilkan kapasitas organ tubuh lambung. Namun, pengecilan lambung bersifat permanen alias kapasitasnya tak bisa dikembalikan seperti semula.
"Operasi bariatrik untuk mengecilkan kapasitas lambung sehingga makanan yang masuk lebih sedikit dan pasien cepat kenyang, akhirnya berat badan yang turun," kata Ari saat dihubungi Republika.co.id, Senin (18/7/2022).
Dengan berat badan yang berkurang, dia melanjutkan, tentu berbagai resiko penyakit akibat kegemukan juga berkurang. Ia menambahkan, tindakan bariatrik ini sekarang bisa dilakukan secara laparaskopi dan dilakukan oleh dokter bedah konsultan bedah digestif. Terkait hasil operasi, Ari mengakui tak bersifat sementara.
"Ya permanen," ujarnya.
Sementara itu, dikutip dari Mayo Clinic, seperti halnya prosedur besar lainnya, operasi bariatrik memiliki potensi risiko kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Risiko yang terkait dengan prosedur pembedahan dapat mencakup pendarahan berlebihan, infeksi, reaksi negatif terhadap anestesi, pembekuan darah, masalah paru-paru atau pernapasan, kebocoran di sistem pencernaan hingga kematian meski jarang terjadi. Pada beberapa kasus komplikasi jangka panjang, bisa menyebabkan batu empedu, hernia, gula darah rendah, dan malnutrisi.
Sebelumnya, penyanyi Melly Goeslaw baru saja menjalani operasi bariatrik. Operasi tersebut memang diperuntukkan buat mereka yang mengalami obesitas.
Melly mengaku sudah menjalani program diet. Meski hasilnya sudah ada penurunan 25 kilogram, ia tetap saja masih obesitas.