Makanan manis
Gula menjadi hal pertama yang dikonsumsi sejak usia bayi dari ASI yang manis. Amanda mengatakan hal itu membuat adanya ikatan emosional yang besar sejak usia anak-anak.
"Tetapi ketika Anda berhenti makan gula ekstra, Anda sebenarnya berhenti makan banyak makanan olahan dan manis, yang kemudian diganti dengan makanan yang lebih bergizi," kata Amanda.
Hal itu memiliki dampak langsung pada hal gula darah dan kesehatan usus yang memberi umpan balik pada kadar serotonin dan kadar dopamin dan semua hal yang membantu orang merasa lebih baik. Dr Aboaba meyakini bahwa setiap orang dapat mengalahkan kecanduan gula dengan bantuan.
Untuk memulainya, cobalah meniadakan makanan dengan gula rafinasi dari rumah. Cobalah bekerja atau melakukan aktivitas tertentu saat ingin atau mengidam makanan manis akibat stres, kesepian, atau kebosanan.
Jika biasanya pulang kerja Anda langsung makan sebungkus biskuit manis, coba siapkan sepiring makanan siap saji, seperti stik wortel dari lemari es, sebagai gantinya. Usahakan untuk menyibukkan diri dengan berjalan-jalan, melakukan peregangan, atau latihan pernapasan yang dapat menenangkan.
"Rasa haus terkadang salah diartikan sebagai rasa lapar, jadi minumlah air sepanjang hari satu hingga dua liter sehari," kata dr Aboaba.