REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beras cokelat kerap dianggap sebagai alternatif terbaik bagi penderita diabetes karena bisa membantu mengurangi lonjakan insulin dan menstabilkan kadar gula darah. Namun, seorang ahli nutrisi dan kebugaran dari Inggris, Nataly Komova, mengungkap bahwa beras cokelat juga bisa meningkatkan kadar gula darah.
Menurut Komova, beras cokelat kerap dianggap beras paling sehat karena kandungan seratnya yang tinggi. Padahal, jumlah karbohidrat dalam beras cokelat juga tinggi, sehingga mudah diubah menjadi glukosa.
"Beras cokelat kaya karbohidrat bisa mencapai 40 gr. Jadi coba turunkan asupan karbohidrat dengan mengganti beras cokelat dengan nasi kembang kol," kata Komova seperti dilansir dari Express, Ahad (17/7/2022).
Nasi kembang kol alias cauliflower rice adalah kembang kol yang dihaluskan hingga berbutir-butir seperti nasi. Komova bukan satu-satunya ahli yang memperingatkan tentang efek beras cokelat pada gula darah.
Menurut American Medical Association, biji-bijian termasuk beras cokelat bisa meningkatkan kadar glukosa darah. Karenanya, meskipun digemari, ahli menyarankan untuk tidak mengonsumsinya dalam jumlah besar.
“Namun, beras cokelat tidak semuanya buruk karena juga merupakan sumber serat, antioksidan, dan beberapa vitamin," kata ahli kardiologi dr Stephen Devries.
Menurut dokter, beras cokelat tetap lebih baik dibandingkan dengan nasi putih. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan itu bisa membantu gula darah setelah makan.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nutrition & Diabetes, 16 orang dewasa dengan diabetes tipe 2 mengalami penurunan signifikan dalam gula darah setelah mengonsumsi nasi dari beras cokelat. Itu jika dibandingkan dengan nasi putih.