Rabu 06 Jul 2022 23:45 WIB

Lima Kesalahan Umum Saat Lakukan CPR

CPR dilakukan untuk membantu orang yang henti napas atau henti jantung.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Sejumlah warga mengikuti pelatihan resusitasi jantung paru (CPR) di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (15/4/2018). Ada sejumlah kesalahan yang kerap dilakukan saat melakukan CPR.
Foto:

Mengutamakan napas buatan dibandingkan kompresi dada

Ada dua langkah penting yang perlu dilakukan secepatnya untuk membantu orang yang kehilangan kesadaran. Kedua hal tersebut adalah menghubungi kontak darurat dan melakukan kompresi dada.

Menurut dokter pengobatan darurat, Dr Sampson Davis, orang yang berhenti bernapas atau tidak memiliki denyut nadi biasanya masih memiliki oksigen di aliran darahnya. Kompresi dada akan membantu terjadinya sirkulasi darah yang membawa oksigen tersebut.

"Tekan saja (kompresi dada), jangan dekati wajah mereka (napas buatan)," kata Dr Davis.

Tak tahu apa yang dilakukan

Kompresi dada saat melakukan CPR harus dilakukan dengan dalam. Pastikan siku tegak lurus dan tidak menekuk dan posisikan telapak tangan di tengah dada orang yang kehilangan kesadaran. Kompresi dada ini perlu dilakukan dengan dalam.

"Lakukan dengan cukup cepat, sekitar 100 hentakan per menit," jelas Dr Davis.

Bila tak tahu secepat apa hentakan ini harus dilakukan, coba lakukan tekanan tersebut mengikuti tempo lagu "Stayin' Alive" dari The Bee Gees. Hentakan 100 kali per menit memiliki tempo yang mirip dengan tempo lagu itu.

Melupakan keselamatan diri sendiri

Jangan lupakan keselamatan diri sendiri saat ingin menolong orang lain. Pastikan lingkungan di sekitar aman dari berbagai hal yang berpotensi merugikan. Misalnya, mewaspadai adanya kabel listrik yang putus di dekat orang yang kehilangan kesadaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement