Senin 04 Jul 2022 17:00 WIB

Para Korban Tinder Swindler Kolaborasi Galang Kampanye

Keluarga Leviev, taipan berlian Israel, bergabung dengan korban Tinder Swindler.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Film dokumenter Netflix, The Tinder Swindler, ungkap perjuangan korban penipuan miliarder gadungan yang menjalin kisah cinta dengan mereka setelah berkenalan di Tinder.
Foto:

Hayut melarikan diri ke Finlandia, di mana dia dijatuhi hukuman dua tahun penjara pada 2015 setelah didakwa menipu tiga perempuan. Hayut kembali ke Israel pada 2017, tetapi kemudian melakukan perjalanan ke Eropa untuk kedua kalinya ketika dia mengubah namanya.

Hayut adalah buronan di beberapa negara, termasuk Israel, Swedia, Inggris, Jerman, Denmark, dan Norwegia. Leviev menyampaikan, sejak 2017 dia dan keluarganya menerima banyak telepon dan email dari vendor Eropa mengenai sewa yang tidak dibayar untuk pesawat pribadi, kapal pesiar, dan layanan mobil kelas atas. Itu semua diduga merupakan ulah Hayut.

photo
Penipu di Tinder, Simon Leviev (kiri) saat ditangkap di Athena, Yunani, 1 July 2019. Pria yang menjadi bahasan dalam film dokumenter Netflix Tinder Swindler ini telah diblokir permanen dari aplikasi kencan. - (EPA)

Banyak orang benar-benar mengira Hayut adalah anggota keluarga sehingga perusahaan terkena imbasnya. Leviev berharap kolaborasi dengan para korban bisa menjernihkan berbagai kebingungan, menegaskan Hayut sama sekali bukan anggota keluarga.

Selain menggagas kampanye penjualan perhiasan, Fjellhøy, Sjöholm dan Charlotte juga meluncurkan penggalangan dana GoFundMe di laman resmi mereka. "Yang kami inginkan adalah hidup kami kembali," ungkap mereka, dikutip dari laman Fox News, Senin (4/7/2022).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement