Vitamin D disebut sebagai prekursor hormon yang semakin dikenal untuk efek luas termasuk pada kesehatan otak. Tetapi sampai sekarang sangat sulit untuk memeriksa apa yang akan terjadi jika tubuh mampu mencegah kekurangan vitamin D.
"Studi kami adalah yang pertama untuk menguji efek tingkat vitamin D yang sangat rendah pada risiko demensia dan strok menggunakan analisis genetik yang kuat di antara populasi besar," kata Prof Hyppönen, dikutip dari laman Express.co.uk, Kamis (16/6/2022).
Dalam beberapa konteks, di mana kekurangan vitamin D relatif umum, temuan penemiti memiliki implikasi penting untuk risiko demensia. Analisis genetik dilakukan pada data yang tersedia untuk 294.514 peserta dari UK Biobank. Menggunakan pengacakan Mendel non-linear, para peneliti dapat menguji kausalitas untuk demensia dan strok.
"Memang, dalam populasi Inggris ini, kami mengamati bahwa hingga 17 persen kasus demensia mungkin telah dihindari dengan meningkatkan kadar vitamin D agar berada dalam kisaran normal," kata Prof Hyppönen.