Kamis 26 May 2022 05:48 WIB

Cuaca tak Menentu Pengaruhi Imunitas Anabul, Apa yang Harus Diwaspadai?

Imunitas anabul bisa turun ketika cuaca sedang tidak menentu.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Kucing peliharaan (Ilustrasi). Pilihan makanan turut berperan dalam menjaga imunitas anabul.
Foto:

Anabul lebih rentan terserang jamur dan bakteri saat cuaca tak menentu. Bakteri akan berkembang dalam cuaca panas, sementara jamur berkembang saat dingin.

"Bakteri akan semakin parah kalau terkena panas, sementara jamur akan mati pas ketemu suhu panas. Dengan cuaca ini, balik lagi ke imunitas," ujar drh Kurnia.

Karena itu, drh Kurnia menyarankan pemilik hewan peliharaan untuk berkonsultasi dengan dokter hewan untuk menentukan obat yang tepat untuk anabul. Dia mengatakan bahwa suhu lingkungan bukan jadi patokan untuk mengetahui kondisi anabul.

Pemilik peliharaan harus mengamati suhu anabul. Suhu normal untuk kucing 37,5 hingga 39 derajat Celsius dan untuk anjing 38 hingga 39,2 derajat Celsius.

Kurnia mengatakan bahwa anabul tidak memiliki pori-pori di tubuhnya. Pori-pori hanya berada di area tanpa bulu, yaitu hidung dan telapak kaki.

Jika kedua bagian itu kering sekali, artinya anabul merasa kepanasan. Jika kedua area itu basah, maka anabul merasa dingin. Bulu yang lepek bukan masalah. Solusi untuk mengatasi kedua area itu adalah mengaplikasikan balm khusus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement