Di samping itu, dr Shelley menilai temuan dalam studi terbaru ini juga bisa membantu para dokter untuk merancang rencana terapi pengobatan untuk pasien. Sebagai contoh, pemindaian ultrasound bisa digunakan secara berbeda untuk fokus memantai beragam tanda awal kerusakan atau masalah di area-area yang berisiko.
"Bila kita mampu melihat tanda-tanda awal ini cukup cepat, klinisi bisa mengeksplorasi penyebab dari beragam komplikasi tersebut dan memulai terapi pengobatan baru secepat mungkin," ungkap Dr Shelley.
Tindakan seperti ini diharapkan dapat membuat terapi pengobatan menjadi lebih efektif. Sehingga, pasien Covid-19 yang mengalami sakit berat bisa mendapatkan outcome yang lebih baik.
"Pengetahuan seperti ini sangat berharga, bukan hanya dalam melawan gelombang-gelombang Covid-19 di masa mendatang, tetapi juga dalam merancang pandemi di masa depan agar pasien bisa diobati secara lebih efektif," ujar dr Shelley.
Dibandingkan pengobatan yang efektif, pencegahan tentu jauh lebih baik. Salah satu upaya yang terbukti sangat efektif dalam mencegah terjadinya sakit berat akibat Covid-19 adalah vaksinasi. Oleh karena itu, masyarakat yang sudah memenuhi syarat dianjurkan untuk segera melengkapi status vaksinasi Covid-19 dan juga booster.