REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hepatitis merupakan penyakit peradangan pada organ hati/liver. Bisa disebabkan karena gangguan metabolisme maupun infeksi virus hepatitis. Cara penularan dan jenisnya pun berbeda-beda.
Ditambah lagi saat ini muncul jenis hepatitis yang belum diketahui penyebabnya terutama pada anak-anak. Apa yang patut kita waspadai dari penyakit ini?
Dokter Spesialis Anak RS Sari Asih Ciputat, Tangerang Selatan, dr. Dinar Handayani, SpA, menjelaskan jika hepatitis secara garis besarnya adalah kondisi dimana terjadinya peradangan dan terjadinya kerusakan pada sel-sel hepar (hati/liver), dan penyebabnya bisa bervariasi bisa dari iifeksi maupun non infeksi.
“Pada anak hepatitis yang terbanyak akibat dari virus. Virusnya bisa dari hepatitis A, B,C,D, maupun E. Sedangkan jika dari non infeksi bisa karena obat, toksin dan penyebab metabolik lainnya,” jelas dr. Dinar Handayani, SpA, dalam siaran persnya.
Baca juga : Dinkes Lampung Tingkatkan Kewaspadaan Antisipasi Hepatitis Akut
Terkait informasi adanya Hepatitis yang menjadi kejadian luar biasa dan masih misterius saat ini, dr. Dinar Handayani, SpA, mengakui jika hepatitis tersebut memang masih belum diketahui penyebabnya.
Karena menurutnya, dari berbagai penelitian di sejumlah negara, termasuk Indonesia, masih belum mengetahui penyebabnya dan tidak ditemukan virus hepatitis A,B,C, D atau E pada kondisi outbreak saat ini. Namun pada penelitian lainnya disebutkan ditemukan infeksi virus adenovirus , dan koinfeksi sars cov 2.
“Hepatitis sendiri merupakan infeksi yang sistemik, dan target utama yang diserang oleh virus hepatitis adalah organ hati dengan gejala khas kuning di seluruh badan, mual, demam, muntah, dan nyeri di bagian perut bagian kanan atas, BAB pucat, B seperti teh disertai dengan gejala-gejala lainnya,” ujar dokter yang akrab disapa dr Dinar ini.
Anak-anak belum memiliki daya tahan tubuh yang maksimal, dan hepar merupakan salah sistem mekanisme pertahanan tubuh, oleh karena itu pada kejadian luar biasa ini, anak-anak lah yang rentan terserang penyakit tersebut.
Baca juga : Satu Pasien Suspek Hepatitis Akut di Polman Sulbar Dikabarkan Membaik
Lebih jauh dijelaskan dr. Dinar Handayani, SpA, hepatitis memiliki banyak tipe, A,B,C, D, dan E, sedangkan yang cenderung berat gejalanya adalah hepatitis tipe B dan C, yang kronis, hingga menyebabkan kerusakan di bagian otak.
“Yang terinformasi saat ini adalah hepatitis yang cenderung bergejala berat yang menyebabkan kematian karena sampai merusak otak ,” sebut dr. Dinar Handayani, SpA.
Meski demikian, dr. Dinar Handayani, SpA, menyarankan bagi para orang tua diharapkan tidak perlu panik berlebihan, segeralah hubungi fasilitas kesehatan terdekat jika anak mengalami gejala-gejala hepatitis.
“Tim medis akan segera melakukan pemeriksaan fungsi hepar di laboratorium, dan jagalah anak-anak dari makan-makanan yang tidak higienis karena salah satu penularan hepatitis bisa dari hal tersebut,” ujar dr. Dinar Handayani, SpA.
Baca juga : Hepatitis Akut Misterius, Dokter Anjurkan Penggunaan Alat Makan Sekali Pakai