Selasa 16 May 2023 17:05 WIB

Penularan Hepatitis B dari Ibu ke Anak Capai 95 Persen, Kemenkes Minta Ibu Hamil Waspada

Hepatitis B telah menginfeksi 2 miliar orang di dunia.

Penyakit hepatitis B (ilustrasi). Ibu hamil diminta mewaspadai penularan hepatitis b kepada anaknya. penularan hepatitis B didominasi oleh penularan secara vertikal dari ibu ke anak sebanyak 90-95 persen kasus dari total 24 juta penduduk pada 2019.
Foto: Reuters
Penyakit hepatitis B (ilustrasi). Ibu hamil diminta mewaspadai penularan hepatitis b kepada anaknya. penularan hepatitis B didominasi oleh penularan secara vertikal dari ibu ke anak sebanyak 90-95 persen kasus dari total 24 juta penduduk pada 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Mohammad Syahril mengimbau seluruh masyarakat, khususnya para ibu hamil, untuk bersama-sama mencegah penularan penyakit hepatitis B. Hal ini menjadi perhatian Undang-Undang (UU) Kesehatan.

"Pemerintah dan orang tua memiliki kewajiban dalam mengusahakan anak yang lahir terhindar dari penyakit yang mengancam kelangsungan hidup atau kecacatan," katanya dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (16/5/2023).

Baca Juga

Syahril mengatakan, penularan hepatitis B didominasi oleh penularan secara vertikal dari ibu ke anak sebanyak 90-95 persen kasus dari total 24 juta penduduk pada 2019. Dia mengatakan, penularan hepatitis B, C, dan D, secara vertikal dari ibu ke anak umumnya secara langsung ketika hamil melalui plasenta yang akan dibawa sampai anak tersebut lahir, serta melalui air liur dan ASI.

Sementara penularan secara horizontal kepada orang lain, lanjut dia, sekitar 5-10 persen kasus dari total yang sama pada tahun tersebut. "Secara horizontal umumnya penularan melalui cairan tubuh, aktivitas seksual tidak aman, menggunakan tindik atau tato, serta penggunaan jarum suntik tidak steril," ujarnya.

Meskipun penularan hepatitis B bisa terjadi kepada siapapun, mayoritas penularan terjadi secara vertikal dari ibu ke anak sehingga pencegahannya menjadi prioritas bagi wanita hamil. Syahril mengungkapkan, bayi yang terinfeksi hepatitis B kemungkinan untuk menjadi kronis dan sirosis hati mencapai 80 persen sehingga sangat penting untuk memutus penularannya.

"Jadi hepatitis B saat bertambah parah dan menjadi akut akan menjadi tiga jenis penyakit lain seperti kanker hati, hepatitis kronis, dan sirosis hati," kata dia.

Dia menyebutkan, secara global hepatitis B telah menginfeksi 2 miliar orang dengan 240 juta di antaranya merupakan pembawa virus hepatitis yang sudah kronis. Indonesia sendiri tergolong ke dalam 20 negara dengan jumlah pasien hepatitis B terbanyak di dunia dan merupakan nomor tiga di Asia.

Syahril mengatakan, penyakit HIV, sifilis, dan hepatitis B, adalah beberapa penyakit menular seksual yang dapat ditularkan langsung dari ibu ke anak. Kemenkes mengimbau seluruh masyarakat khususnya ibu hamil agar memeriksakan dirinya ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terkait ketiga penyakit tersebut untuk tidak memperburuk keadaan serta mencegah penularan penyakit tersebut.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement