Kamis 12 May 2022 00:40 WIB

Asma Jadi Penyakit Genetik, Ini Imbauan untuk Ibu Hamil      

Ibu hamil penderita asma diminta tetap kontrol penyakitnya

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Nashih Nashrullah
Asma pada anak (Ilustrasi). Ibu hamil penderita asma diminta tetap kontrol penyakitnya

Lebih lanjut dia mengatakan, orang dengan asma bisa mengalami saluran pernapasan lebih sensitif dibandingkan orang normal biasa. Tak heran jika ada serangga tidak terlihat dan kalau dihirup penderita asma maka muncul serangan penyakit ini. 

Kemudian hawa dingin atau dinginnya pendingin udara biasanya membuat orang dengan asma juga mengalami batuk-batuk. Atau orang dengan asma kambuh di tempat kerja, misalnya petani yang bersentuhan dengan serbuk sari tanaman kalau terhirup dan punya asma terpicu kambuhnya penyakit. "Saluran napas orang asma itu lebih sensitif dibandingkan orang biasa," katanya.

Kendati demikian, dia melanjutkan, cara untuk tahu menderita asma tidak sekadar mengetahui gejalanya. Sebaiknya bertemu dengan tenaga kesehatan seperti dokter kemudian konsultasi apakah sesuai dengan gejala orang terkena asma. 

Kemudian, dia melanjutkan, setelah itu menjalani pemeriksaan, ada yang laboratorium atau tes darah dan pemeriksaan rontgen dada. Kemudian, melakukan kebiasaan penunjang lainnya yaitu tes termasuk mesin yang bisa menilai fungsi saluran napas seseorang. Kemudian, pasien asma akan disuruh meniup dan tarik napas.  

"Jadi, pergi ke dokter dan konsultasi kemudian akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Tujuannya untuk mencegah serangan asma berikutnya dan untuk mengendalikannya," katanya. 

Terkait kemungkinan pasien asma sembuh, dia menjelaskan pada dasarnya penyakit ini tidak bisa disembuhkan melainkan dikendalikan.

Kendati demikian, dia berpesan penderita asma tidak usah merasa takut dengan kata tak bisa disembuhkan. Kemudian merasa kecewa dan merasa tidak bisa disembuhkan. 

"Fokus saja pada asma bisa dikendalikan. (Penderita) asma tidak harus dirawat di rumah sakit karena bisa terkendali," katanya.

Tujuannya tentu pada akhirnya kualitas hidup bisa lebih baik. Dia menyebutkan ada dua macam obat yang digunakan untuk asma yaitu golongan obat pelega dan obat pengendali. Obat pelega digunakan saat sedang serangan kambuh, sedangkan obat pengendali dihirup saat pasien pengidap asma tidak lagi sesak napas.

 

Artinya, kata dia, penderita asma saat kambuh meminum obat pelega dan setiap hari menghirup obat pengendali. Terkait obat inhaler exhaler untuk penderita penyakit ini, dia menjelaskan pada dasarnya obat ini adalah obat pelega dan obat pengendali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement