Rabu 11 May 2022 01:30 WIB

Covid-19 Bikin Jon Bon Jovi Sadar Betapa Rapuhnya Manusia

Jon Bon Jovi kena Covid-19 saat latihan untuk pertunjukan pada 2020.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Penyanyi Jon Bon Jovi kena Covid-19 pada 2020. Dia tidak mengalami gejala berat dan sudah sembuh dari penyakit akibat infeksi SARS-CoV-2 itu.
Foto:

Mengapa Covid-19 memengaruhi beberapa orang lebih buruk daripada yang lain? Sejak awal pandemi, para ilmuwan telah mencoba mencari tahu alasan beberapa orang memiliki gejala Covid-19 yang parah?

Ada beberapa teori yang dikemukakan untuk menjelaskan disparitas tersebut. Sebuah studi yang diterbitkan di Science Immunology menunjukkan bahwa cara sistem kekebalan individu bereaksi terhadap virus itu menentukan risiko gejala parah.

Para peneliti Imperial College London menemukan peningkatan kadar sitokin inflamasi dalam kasus Covid-19 yang parah, terutama Interleukin 6 dan faktor perangsang koloni granulosit-makrofag. Selama sakit, sitokin dapat membantu menjebak bakteri dan virus berbahaya di dalam tubuh dan bekerja untuk menyembuhkan tubuh. Namun, pelepasan protein yang tidak terkendali dapat memicu apa yang dikenal sebagai badai sitokin, di mana terlalu banyak peradangan mulai mempengaruhi sel dan organ.

Mengapa beberapa orang mengalami badai sitokin? Ada sindrom genetik tertentu yang mempngaruhi orang untuk mengalami badai sitokin. Data terbaru menemukan bahwa obesitas juga terkait dengan perkembangan badai sitokin pada Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement