Senin 02 May 2022 01:00 WIB

Minum Suplemen Klorofil Cair, Apa Manfaat dan Risikonya?

Suplemen klorofil cair populer di media sosial karena dipromosikan influencer.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Seorang wanita sedang minum air putih dengan tetesan suplemen klorofil cair. Klorofil adalah antioksidan dengan potensi sifat antiinflamasi.
Foto: DOKREP
Seorang wanita sedang minum air putih dengan tetesan suplemen klorofil cair. Klorofil adalah antioksidan dengan potensi sifat antiinflamasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suplemen klorofil cair atau klorofilin menjadi cukup populer di media sosial karena sejumlah influencer menggembar-gemborkan manfaatnya. Benarkah klorofil semisintetis itu baik untuk kesehatan?

Ahli diet berlisensi Paula Doebrich menjelaskan bahwa klorofil adalah pigmen yang membantu tanaman menyerap energi dari matahari untuk menciptakan nutrisi. Klorofil punya peran memberi warna hijau pada tanaman.

Baca Juga

Meski dapat ditemukan di banyak sayuran hijau, dosis klorofil harian juga bisa didapat lewat suplemen. Bahannya yakni campuran garam natrium-tembaga yang berasal dari klorofil.

Pendiri Happea Nutrition itu berpendapat, cara terbaik mendapatkan klorofil adalah dengan makan buah dan sayuran. Makanan kaya klorofil meliputi bayam, kacang hijau, kacang polong, daun bawang, arugula, dan peterseli.

Untuk suplemen, Doebrich menyarankan berkonsultasi dengan dokter sebelum mencobanya. "Bagi kebanyakan orang, klorofil aman dikonsumsi, namun yang terbaik adalah mengonsumsi suplemen dalam jumlah sedang dan mengandalkan sayuran asli untuk nutrisi jika memungkinkan," kata Doebrich, dikutip dari laman Insider.

Secara umum, klorofil adalah antioksidan dengan potensi sifat antiinflamasi. Antioksidan membantu memerangi kerusakan radikal bebas yang dilakukan pada sel, yang mungkin berperan dalam perkembangan kanker.

Studi pada 2012 menemukan bahwa klorofil yang ada dalam sayuran hijau mengurangi 29 persen kasus tumor hati dan 24 persen tumor perut pada ikan trout pelangi. Studi 2016 menemukan bahwa klorofilin memperlambat perkembangan kanker paru-paru pada tikus. Penelitian pada 2018 menemukan bahwa konsumsi klorofil dari tanaman hijau setiap hari mengurangi ukuran tumor pada tikus.

"Sebagian besar penelitian tentang klorofil, klorofilin, dan kanker sejauh ini hanya dilakukan pada hewan atau dalam sel dan bukan pada manusia, sehingga literatur masih kurang," ujar ahli diet terdaftar di Orlando Health, Sara K Riehm.

Khasiat lain yang diyakini termasuk penurunan berat badan. Studi pada 2019 terhadap tikus menemukan bahwa klorofil dapat meningkatkan mikrobioma usus yang dapat membantu manajemen berat badan.

Sebuah studi kecil pada 2014 terhadap perempuan yang kelebihan berat badan juga mendalaminya. Riset menemukan bahwa peserta yang mengonsumsi suplemen yang mengandung klorofil sekali sehari selama tiga bulan mengalami penurunan berat badan yang lebih besar daripada peserta yang tidak mengonsumsi suplemen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement