Jumat 15 Apr 2022 19:57 WIB

Nyeri di Empat Area Tubuh Ini Bisa Jadi Tanda Kanker

Rasa sakit di empat area tubuh bisa menjadi pertanda kanker.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Sakit perut (ilustrasi). Rasa sakit setelah makan bisa menandakan penyakit yang berpotensi mematikan, yakni kanker.
Foto: Flickr
Sakit perut (ilustrasi). Rasa sakit setelah makan bisa menandakan penyakit yang berpotensi mematikan, yakni kanker.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanker masih menjadi penyakit mematikan yang banyak diderita masyarakat dunia. Karena itu, ada baiknya kita mengenal gejala kanker sebelum terlambat.

Menurut National Cancer Institute (NCI), rasa sakit di empat area tubuh bisa menandakan penyakit mematikan tersebut. Rasa sakit sering muncul saat Anda melakukan tindakan tertentu.

Baca Juga

Dilansir laman Express, Kamis (14/4/2022), National Institutes of Health (NIH) memperingatkan rasa sakit pertama adalah rasa sakit saat buang air kecil. Rasa sakit kedua adalah rasa sakit setelah makan bisa menandakan penyakit yang berpotensi mematikan.

"Rasa sakit ini biasanya ditandai sebagai mulas atau gangguan pencernaan yang tidak hilang," ujar NIH.

Rasa sakit ketiga adalah sakit perut. Sedangkan rasa sakit keempat adalah rasa sakit pada mulut.

Sementara itu, tanda-tanda umum kanker meliputi keringat malam yang sangat banyak, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, maupun benjolan yang tidak biasa atau bengkak di mana saja serta kelelahan. Menurut National Health Service (NHS), jika ada sesuatu yang tidak terlihat atau terasa benar atau jika Anda berpikir Anda mungkin menderita kanker, jangan abaikan. Segera bicarakan dengan dokter Anda.

Umumnya, gejala yang bertahan selama tiga minggu atau lebih adalah tanda bahaya yang harus diperiksa. Meskipun tidak mungkin kanker, penting untuk berbicara dengan dokter umum sehingga mereka dapat menyelidikinya.

Jika dokter umum Anda mencurigai kanker, mereka akan merujuk Anda ke spesialis, biasanya dalam waktu dua pekan. Apakah Anda berisiko? Setiap orang memiliki risiko tertentu terkena kanker. Kombinasi gen, gaya hidup, dan lingkungan dapat memengaruhi risiko ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement