REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit kanker leher rahim (serviks) masih banyak diderita perempuan dan salah satu upaya untuk mencegahnya yaitu dengan vaksinasi Human Papilloma Virus (HPV). Vaksin HPV paling utama diberikan pada anak-anak perempuan yang belum aktif secara seksual untuk mencegah penyakit mematikan ini.
"Yang perlu diketahui mengenai pemberian vaksin HPV adalah paling penting diberikan pada saat masa anak-anak," kata Dokter umum di Klinik Merial Health, Muhammad Syahrimal Ishak saat konferensi virtual mengenai Risiko Kanker Serviks Pada Perempuan Produktif, Kamis (14/4/2022).
Sebab, dia melanjutkan, efektivitas vaksin HPV yang diberikan pada anak perempuan akan tinggi, bahkan sangat tinggi jika belum aktif secara seksual. Sebaliknya jika sudah aktif secara seksual, besar kemungkinan sudah terpapar virus.
Lebih lanjut ia menjelaskan, vaksin HPV pada anak-anak diberikan dua kali. Ini berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yaitu usia 9 hingga 14 tahun dengan jarak pemberian dosis pertama dan dosis kedua 6 hingga 12 bulan.
Kemudian, dia melanjutkan, jika sudah berusia 15 tahun ke atas akan mendapatkan tiga kali suntikan. Suntikan pertama dan kedua jaraknya satu sampai 2 bulan, sementara suntikan kedua ke suntikan ketiga dengan jarak 6 bulan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan vaksin HPV menurunkan faktor risiko terinfeksi kanker serviks akibat hubungan seksual di usia dini, pasangan seks berganti-ganti, infeksi menular seksual, hingga kebiasaan merokok.
"Vaksinasi HPV jadi pencegahan primer kanker serviks," ujarnya.
Kemudian, dia melanjutkan, pencegahan sekunder yang paling baik yaitu dengan skrining Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA), pap smear secara dini dan berkala, terutama wanita berumur yang mempunyai risiko tinggi terkena kanker ini. Lebih lanjut ia menjelaskan untuk mencegah infeksi HPV yang utama tentu dengan menghindari infeksi virus, misalnya hubungan seksual yang tidak sehat dan tidak aman.
"Artinya butuh kombinasi skrining dan vaksinasi HPV," katanya.
Dari berbagai jenis virus yang bisa menyebabkan kanker serviks, ia menyebutkan yang paling sering menyerang adalah tipe 16 dan 18. Ia mengungkap, lebih dari 70 persen kanker serviks disebabkan oleh virus HPV 16 dan 18 yang tersedia vaksinnya, termasuk yang diproduksi oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Penghasil Vaksin Biofarma.