Dalam pemeriksaan secara gratis itu, menurut dr Fachruddin, RSSI Pangkalan Bun melakukan skrining pendengaran menggunakan alat OAE (Otoacoustic Emission). Alat tersebut merupakan dapat mendeteksi secara dini gangguan pendengaran pada bayi dan anak.
Direktur RSSI Pangkalan Bun itu mengatakan, kegiatan itu juga ditujukan untuk mengenalkan lebih dekat bagaimana tanda-tanda orang mengalami gangguan pendengaran. Sebab, apabila tidak dilakukan deteksi sejak dini, maka akan menyebabkan tuli permanen.
"Jika dilakukan deteksi sejak dini, gangguan pendengaran bisa dicegah," kata dr Fachruddin.
Pihaknya berharap pemeriksaan gratis tersebut bisa menurunkan serta mendeteksi lebih cepat kasus-kasus gangguan pendengaran lebih cepat. Pemeriksaan pendengaran gratis dilaksanakan RSSI Pangkalan Bun dalam rangka memperingati Hari Pendengaran Sedunia.