Sabtu 19 Mar 2022 12:44 WIB

Tiga Faktor yang Pengaruhi Kerusakan Paru Penyintas Covid-19

Penyintas Covid-19 sebagian ada yang mengalami gejala kerusakan paru.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Dr Omer Awan, ahli radiologi dari University of Maryland, Amerika Serikat, memperlihatkan perbandingan hasil rontgen paru pasien Covid-19 yang divaksinasi dan tidak divaksinasi. Penyintas Covid-19 dapat merasakan gejala kerusakan paru sampai lebih dari 12 pekan setelah sembuh.
Foto:

Dr Amira menjelaskan, ada tiga faktor yang memengaruhi risiko kerusakan paru pada penyintas Covid-19, yakni:

Tingkat keparahan penyakit

Apakah pasien mengalami gejala ringan, sedang, atau berat ketika terinfeksi Covid 19? Pasien dengan gejala ringan cenderung lebih jarang memiliki cedera atau parut yang bertahan lama di jaringan paru.

Kondisi kesehatan

Apakah pasien memiliki penyakit komorbid, seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) atau penyakit jantung yang dapat meningkatkan risiko penyakit bertambah parah? Orang yang berusia lanjut juga lebih rentan mengalami kasus Covid-19 yang parah.

Hal ini terkait dengan jaringan paru yang sudah mengalami penuaan (degeneratif). Alhasil, kondisinya lebih tidak fleksibel jika dibandingkan dengan jaringan paru pada seseorang yang berusia lebih muda.

Tindakan pengobatan

Pemulihan pasien dan kesehatan paru jangka panjang akan bergantung pada jenis perawatan apa yang mereka dapatkan, dan seberapa cepat pengobatan dilakukan. Pada pasien dengan gejala berat, perawatan yang tepat selama di rumah sakit dapat meminimalkan kerusakan paru-paru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement