REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kekurangan zat besi bisa membuat sel darah merah kurang dan tubuh tidak berfungsi dengan baik. Kondisi ini perlu dihindari dan dicegah dengan cara mengasup makanan kaya zat besi.
Bagaimana cara seseorang mengetahui dirinya kekurangan zat besi atau tidak? Ada beberapa gejala yang bisa dicermati, antara lain sensasi sesak di dada, jantung berdebar-debar, merasa kelelahan, dan kulit terlihat pucat.
Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) merekomendasikan untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala-gejala itu. Selanjutnya, kemungkinan akan dilakukan tes darah guna mengidentifikasi kondisi.
Ada dua metode utama untuk menangani kekurangan zat besi. Metode pertama dengan konsumsi tablet zat besi untuk menggantikan zat besi yang hilang, dan/atau konsumsi makanan kaya zat besi.
Seperti obat lain, tablet zat besi dapat menyebabkan beberapa efek samping seperti sembelit, diare, sakit perut, mulas, mual, dan kotoran menjadi berwarna hitam. Berbeda dengan makanan alami yang minim efek samping.
Makanan tinggi zat besi termasuk sayuran berdaun seperti selada air dan kangkung. Sereal dan roti juga mengandung zat besi ekstra, selain daging serta buah kering seperti aprikot, plum, dan kismis.
Kacang-kacangan seperti buncis, kacang polong, dan lentil juga mengandung zat besi tinggi. Selain makanan yang disarankan, ada beberapa makanan dan minuman yang perlu dihindari jika seseorang kekurangan zat besi.