REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktris Claresta Taufan membagikan pengalamannya memerankan karakter Sartika dalam film Pangku arahan Reza Rahadian. Film ini mengangkat kisah perempuan marginal yang berjuang dalam diam demi masa depan anaknya.
Menurut Claresta, karakter Sartika sangat relevan dengan realitas banyak perempuan di kota maupun pinggiran yang menjadi tulang punggung keluarga tanpa kehadiran sosok laki-laki. "Karakter Sartika ini menurutku sangat relate dengan perempuan-perempuan di suburban, di kota. Banyak yang berjuang dalam diam demi anak, ibu, dan keluarga, bahkan sering kali menempatkan orang lain lebih dulu daripada dirinya sendiri," kata Claresta dalam konferensi pers di Kemang Village, Jakarta, Senin (8/9/2025).
Ini menjadi kali pertama bagi Claresta memerankan seorang ibu, terlebih dengan karakter anak yang sudah besar. Untuk mendalami perannya, ia mengaku banyak berdiskusi dengan para ibu di sekitarnya serta menggali perspektif dari Reza Rahadian dan ibunya, mengingat film ini terinspirasi dari kisah personal sang sutradara.
"Aku jadi sadar bahwa menjadi seorang ibu itu bukan hal mudah. Ada banyak perjuangan yang tidak terlihat, apalagi di lingkungan yang marginal. Itu menjadi tantangan tersendiri," kata dia.
la mengatakan perannya kali ini sangat membuka matanya terhadap perjuangan perempuan, khususnya sebagai seorang ibu. "Ada beberapa situasi dalam hidup yang sering hadir tanpa menyisakan pilihan selain bertahan. Perjalanan Sartika adalah salah satunya. Film ini bercerita tentang perempuan, pengorbanan, dan perjalanan menghidupi kehidupan. Lewat film ini, aku bisa merasakan bagaimana perjuangan perempuan dan ibu, yang berjuang untuk diri dan keluarganya," kata Clarista.
Film Pangku mengikuti perjalanan Sartika, perempuan muda yang sedang hamil dan memutuskan meninggalkan kota asalnya untuk mencari kehidupan yang lebih baik. la kemudian bertemu Maya (Christine Hakim), pemilik warung kopi di jalur Pantura, yang membantunya hingga proses persalinan.
Namun, setelah melahirkan, Sartika justru diajak Maya untuk bekerja menyuguhkan kopi sambil dipangku pelanggan, pekerjaan yang tak banyak memberi pilihan. Di tengah situasi tersebut, Sartika bertemu Hadi (Fedi Nuril), seorang sopir truk pengangkut ikan yang kemudian menjadi cinta barunya. Film ini mempertanyakan: apakah Sartika akan menemukan kebahagiaannya?
Film yang menjadi debut penyutradaraan Reza Rahadian ini akan menjalani penayangan perdana dunia (world premiere) di ajang Busan International Film Festival (BIFF) pada 20 September 2025. Adapun di Indonesia, film ini baru tayang pada 6 November.