REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Film Doctor Strange in the Multiverse of Madness yang tayang tahun ini bakal menyoroti cerita dan konsep multisemesta alias multiverse. Hal itu dianggap sebagai ide yang bagus.
Utamanya, dalam transisi Marvel Cinematic Universe (MCU) fase keempat. Dengan konsep multiverse, peralihan pahlawan super yang disoroti dalam sekuel Doctor Strange akan menjadi masuk akal.
Trailer film menunjukkan kekacauan yang terjadi di dunia akibat multiverse. Penyihir Doctor Strange alias Stephen Strange (Benedict Cumberbatch) harus menghadapi konsekuensi tindakannya di Spider-Man: No Way Home yang menyebabkan celah di multiverse.
Adegan signifikan dalam trailer yaitu ketika Doctor Strange melakukan perjalanan melalui berbagai dimensi. Penggemar buku komik mungkin mengenali saat Strange ada di dimensi blok House of M atau di Savage Land X-Men.
Untuk beberapa frame singkat, Doctor Strange ada di alam semesta yang sepenuhnya memiliki format animasi. Bisa saja pada film mendatang ada bagian dari multiverse yang dirancang menyerupai komik atau serial animasi.
Tidak adanya aturan baku dalam konsep multiverse memberikan keuntungan unik peralihan dari live action maupun animasi. Jika itu diwujudkan, film diyakini akan menjadi lebih fantastis.
MCU dikenal dengan adegan pertarungan CGI yang megah, sehingga gaya animasi yang berbeda dapat menjadi hal baru. Semesta animasi turut membuka kesempatan untuk bermain-main dengan kostum karakter.
Ada karakter tertentu yang hanya muncul di animasi atau buku komik, dan dimensi baru ini akan menjadi cara yang bagus untuk membawanya masuk ke fase keempat MCU. Sebelum ini, Marvel telah merilis sinema animasi "What If...?". Deretan judul animasi klasik lain dari Marvel termasuk X-Men (1992) dan serial Spider-Man (1994).
Sementara, beberapa karakter sudah dikonfirmasi menjadi kameo di Doctor Strange 2, salah satunya Profesor X dari X-Men. Perkembangan itu berpotensi membuat dampak besar pada masa depan MCU secara keseluruhan.
Spesifiknya, hal itu memberi Marvel kesempatan untuk beralih media, bahkan dalam film live action. Ekspektasi tentang film-film mereka bisa berubah drastis dengan berbagai konsep dan karakter baru yang 'liar', dikutip dari laman Screen Rant, Ahad (13/3/2022).