VIVA – Autopsi jasad mendiang Pattaratida "Tangmo" Patcharaveerapong atau Tangmo Nida telah diungkap. Salah satu dokter forensik mengatakan hasil autopsi jenazah aktris Thailand tersebut tidak ditemukan adanya cedera kepala atau gigi patah setelah jatuh dari speedboat ke Sungai Chao Phraya di Nonthaburi pada Kamis 24 Februari 2022.
Seorang dokter yang tak ingin disebutkan namanya dari Institut Kedokteran Forensik (IFM) Rumah Sakit Umum Polisi yang melakukan autopsi mengatakan, dia memeriksa rongga mulut Tangmo Nida dan tidak menemukan gigi yang patah. Sementara pemeriksaan di tengkoraknya juga tidak menemukan tanda-tanda trauma dari benda keras.
Otopsi dilakukan setelah aktor dan pekerja penyelamat sukarelawan Ekkapon "Tide" Bunluerit, yang termasuk orang pertama yang melihat mayat Tangmo diangkat dari sungai pada Sabtu 26 Februari 2022. Di sebuah acara TV, Tide mengatakan, wajah Tangmo Nida mungkin terkena benda keras, karena memar di sekitar mata kanannya, dan beberapa gigi yang tampaknya patah.
Di sisi lain, Kepala IFM, Mayjen Pol Supachai Limsiwawong mengatakan, dokter yang melakukan autopsi memberitahu dia bahwa terdapat beberapa luka di tubuh Tangmo, terutama luka sayatan yang cukup besar ditemukan di paha kanan.
Namun, dia mengaku belum menerima laporan terkait cedera kepala tersebut. Ia mengatakan, sampel jaringan tubuh Tangmo sudah dikirim ke dua rumah sakit untuk diperiksa sehingga belum ada hasilnya.
Di sisi lain, pengacara Panida Sirayuthyothin, ibunda dari Tangmo Nida, yakni Krishna Sriboonpinsai mengatakan hal yang berbeda dari hasil autopsi tersebut. Pada kamis 10 Maret 2022 kemarin, Krishna sempat mendapat telpon dari seseorang yang mengatakan untuk melihat hasil autopsi Tangmo Nida di bagian kepalanya.
Orang yang menghubungi Krishna itu menjelaskan, luka di bagian kepala Tangmo Nida itu mirip dengan pukulan dari belakang botol wine. Diungkap oleh orang tersebut, kepala Tangmo Nida dipukul sebanyak tujuh hingga delapan kali menggunakan botol wine tersebut.
"Dia mengatakan untuk saya melihat hasil pemeriksaan kepala. Dia bilang ada pukulan botol wine sekitar 7-8 pukulan di kepalanya," kata dia.
Di sisi lain, penyelidikan kasus kematian Tangmo Nida, disebut-sebut akan segera selesai pada hari ini, Jumat 11 Maret 2022. Selesainya penyelidikan atas kasus kematian Tangmo Nida ini setelah pemilik boat Tanupat "Por" Lerttaweewit, dan pengemudi boat Phaiboon "Robert" Trikanjananun terbukti bertindak ceroboh. Akibatnya menyebabkan kematian Tangmo Nida pada Kamis 24 Februari 2022 lalu usai jatuh dari speedboat yang membawanya dari jembatan Krung Thon di Bangkok ke Jembatan Rama VII di Nonthaburi.
Hingga Selasa 8 Maret 2022, penyidik telah mengambil keterangan dari 71 orang, katanya. Selain itu, pada awal pekan ini berdasarkan bukti yang telah ditemukan oleh pihak kepolisian menunjukkan, insiden yang menyebabkan Tangmo Nida meninggal dunia adalah kecelakaan.
Media Thailand melaporkan, penyidik polisi dapat mempertimbangkan untuk mengajukan tuntutan terhadap salah satu penumpang kapal, Nitas "Job" Kiratisoothisathorn, karena setelah dilakukan penggeledahan di rumahnya, pihak kepolisian menemukan sejumlah botol wine dan anggur di rumahnya. Alhasil, berdasarkan penggeledahan itu, Nitas diduga membawa pulang sebotol anggur dan melemparkan gelas anggur ke Sungai Chao Phraya pada malam tragedi itu.
"Mungkin saja tindakannya akan dianggap membantu atau mendukung orang lain untuk menyembunyikan kesalahan," kata pihak berwajib.
Selain Job Nitas, Wispat 'Sand' Manomairat juga disebut-sebut akan menghadapi tuntutan seperti pemilik dan pengemudi kapal lantaran dianggap lalai hingga menyebabkan Tangmo Nida meninggal dunia.