Selasa 01 Mar 2022 01:10 WIB

Minuman Jenis Ini Berbahaya Bagi Pengidap Hipertensi, Bisa Tingkatkan Tekanan Darah!

Pengidap hipertensi perlu berhati-hati terhadap minuman yang dapat tingkatkan tensi.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Hipertensi (ilustrasi). Pengidap hipertensi perlu berhati-hati dalam mengasup minuman dengan kandungan gula.
Foto: www.freepik.com.
Hipertensi (ilustrasi). Pengidap hipertensi perlu berhati-hati dalam mengasup minuman dengan kandungan gula.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan risiko bagi kesehatan saat kadar dalam tubuh sudah meningkat. Penderitanya perlu menghindari makanan dan minuman yang dapat memperburuk keadaan.

Dokter emergensi bersertifikat, dr Carol DerSarkissian, memperingatkan bahwa satu minuman dapat meningkatkan tekanan darah secara "mengejutkan". Faktanya, hanya dengan tiga cangkir dari satu minuman ini bisa menyebabkan peningkatan rata-rata 15 poin pada tekanan sistolik.

Baca Juga

"Tekanan darah sistolik adalah kondisi di mana jantung memompa darah ke seluruh tubuh", jelas Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), seperti dilansir Express.co.uk, Senin (28/2/2022).

Di sisi lain, tekanan darah diastolik, adalah perlawanan terhadap aliran darah di pembuluh darah. Dr DerSarkissian yang memiliki klinis lebih dari 20 tahun itu menambahkan bahwa minuman yang membahayakan itu seperti sejenis minuman ringan yang terbuat dari sirup jagung fruktosa tinggi.

Minuman itu dapat meningkatkan tekanan darah diastolik dengan rata-rata 9 mmHg. Minum tiga cangkir sirup jagung fruktosa tinggi dapat secara drastis meningkatkan pembacaan tekanan darah.

"Orang-orang dengan lebih banyak gula tambahan dalam makanan mereka melihat peningkatan yang signifikan baik dalam jumlah atas dan bawah," kata dr DerSarkissian.

Para ahli di Mayo Clinic juga menyatakan bahwa sirup jagung fruktosa tinggi adalah "pemanis umum dalam soda dan minuman rasa buah". Terlalu banyak mengonsumsi gula tambahan dapat menyebabkan penambahan berat badan, diabetes, sindrom metabolik, dan trigliserida tinggi.

Para peneliti dari University of Delaware, Amerika Serikat, mencatat bahwa diet memiliki "pengaruh kuat pada tekanan darah". Mereka memeriksa diet 128 peserta, termasuk berapa banyak tambahan gula yang dikonsumsi.

Para sukarelawan berusia antara 65 hingga 80 tahun. Peneliti kemudian sampai pada kesimpulan bahwa ada hubungan yang signifikan antara asupan gula tambahan dengan tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik.

Para peneliti kemudian datang dengan model yang memprediksi bagaimana mengurangi gula tambahan dapat berdampak pada pembacaan tekanan darah. Model ini memperkirakan bahwa penurunan 2,3 sendok teh gula tambahan akan menghasilkan penurunan tekanan darah sistolik sebesar 8,4 mmHg, dan penurunan tekanan darah diastolik 3,7 mmHg.

Baca juga : Genetika Berperan Penting Terhadap Efektivitas Vaksin Covid-19

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement