Jumat 25 Feb 2022 22:44 WIB

Amankah Asupan Minuman Berkafein Selama Hamil dan Menyusui?

Tubuh ibu hamil mencerna kafein daripada rata-rata orang dewasa.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Kopi, salah satu minuman berkafein (ilustrasi). Ibu hamil maupun menyusui dapat mengonsumsi hingga 200 miligram kafein per hari.
Foto:

Berapa banyak?

Beberapa orang kebal terhadap efek kafein. Sementara itu, jika seseorang mengonsumsi lebih dari batas yang disarankan, yaitu 400 miligram kafein per hari, gejala berikut bisa terasa:

- Tekanan darah meningkat

- Pusing

- Dehidrasi

- Insomnia atau tidur gelisah

- Merasa gelisah, gemetar, atau gugup

- Sakit kepala

- Detak jantung tidak normal

- Masalah pencernaan seperti diare atau refluks

- Kecemasan

"Kelelahan juga bisa muncul kembali setelah efek kafein hilang," kata Ilisa Nussbaum, MPH RDN, ahli gizi ahli gizi klinis di Yale New Haven Hospital.

Mengingat ada berbagai macam reaksi terhadap kafein, penting untuk memperhatikan bagaimana perasaan tubuh Anda setelah mengonsumsi kafein. Sesuaikan asupannya dengan kebutuhan dan kemampuan tubuh menoleransinya.

Sebaiknya, baca tabel kandungan kafein dalam minuman untuk membantu menghindari mengonsumsinya melebihi batas. Tercantumnya kata "decaffeinated" tidak berarti bahwa produk tersebut tidak memiliki kandungan kafein sama sekali.

Itu hanya berarti bahwa setidaknya 97 persen kafein telah dihilangkan. Jumlah kafein per porsi sangat bervariasi di seluruh merek dan ukuran sehingga yang terbaik adalah memeriksa labelnya.

"Sajian Starbucks memiliki jumlah kafein yang sangat tinggi. Yang tinggi biasanya memiliki antara 200 hingga 280 mg kafein," kata Wright.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement